TRIBUN-VIDEO.COM - Bharada E menceritakan kronologi penembakan Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Rumah Dinas Duren Tiga
Kronologi awal itu dimulai setelah skenario penembakan dengan dalih pelecehan dijabarkan Ferdy Sambo di rumah Pribadi.
Kemudian Ferdy Sambo menanyakan soal kesiapan senjata kepada Bharada E sambil memakai sarung tangan hitam.
"Dia tanya ke saya 'sudah kau isi senjatamu?' 'Siap belum jawab saya. 'Kau isi' kata pak Sambo. Isi situ artinya kokang yang mulia," kata Bharada E saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
"Pada saat saudara bertemu dengan saudara FS, dibawah ada siapa saja?" tanya hakim.
"Pak FS saja," singkat Bharada E.
Setelah semuanya siap, Bharada E bersama rombongan Putri Candrawathi dengan Brigadir J, Kuat Maruf, Ricky Rizal alias Bripka RR berangkat menaiki satu mobil untuk menuju ke rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.
"Ibu sempat bilang, 'kita ke 46 de' bilang ke Bang ricky atau Bang Yos saya kurang dengar. Sampai kita di 46 ini, turun yang mulia," ujarnya
Kemudian, Bharada E mengatakan, dari depan Bripka RR dan Brigadir J turun, setelah itu disusul Putri yang turun dari pintu belakang sebelah kanan, dan Bharada E bersama Kuat turun dari pintu sebelah kiri.
Dilanjutkan dengan Kuat dan Putri yang masuk ke dalam rumah. Sementara Bharada E baru masuk ketika dipanggil dengan disusul Brigadir J dan Bripka RR.
Baca: Terungkap Alasan Wanita Terobos Sidang Ferdy Sambo, Ngaku Fans Berat Suami Putri Candrawathi
Dari situ ternyata Ferdy Sambo telah ada di dalam rumah dan memerintahkan Bharada E untuk mengokang senjata.
"Lalu pak Fs bilang 'isi senjatamu', saya keluarkan, saya kokang senjata saya, saya taruh lagi di pinggang baru saya ke samping meja yang mulia. Ke samping meja, baru langsung yang mulia, langsung Bang Yos masuk duluan baru Bang Ricky di belakang," ujarnya.
Kemudian selepas melihat Brigadir J yang telah ada di dalam rumah, Ferdy Sambo langsung memegang leher dan memerintahkan ajudannya itu berlutut.
Dengan arahan ke Bharada E untuk segera menembak Brigadir J.
"Itu pas masuk, pak FS langsung lihat ke belakang 'sini kamu' langsung pegang leher 'berlutut kamu ke depan saya, berlutut kamu, berlutut' disuruh berlutut yang mulia," kata Bharada E.
"Terus melirik ke saya 'woy kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak', saya langsung keluarkan senjata, langsung saya tembak yang mulia," tambah Bharada E.
"Saudara menembak saudara korban Saudara Yosua, jarak berapa meter?" tanya hakim.
"Sekitar dua meter yang mulia," timpal Bharada E.
Usai ditanyai jarak penembakan, Bharada E pun peragakan detik-detik penembakan, saat dia mengeluarkan Glock 17, Brigadir J sempat bertanya soal apa yang sebenarnya terjadi.
Baca: Ferdy Sambo Disebut Punya Ruangan Khusus Tempat Menyimpan Senjata, Bharada E Ungkap Lokasinya
"Siap. Jadi pada saat didorong ke depan, Bang Yos tuh lagi begini (posisi setengah jongkok). 'Ih pak, kenapa pak? Ada apa pak?' Sambil mundur yang mulia. Baru saya langsung tembak yang mulia," kata Bharada E.
Dalam peragaan itu, Bharada E sempat memberatkan suaranya serasa menyesal atas apa yang telah dilakukan.
Dengan tetap meragakan, dia mengatakan kalau tembakan pertamanya dilepaskan sambil menutup mata.
"Saya keluarkan saja. Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama yang mulia," kata Bharad E.
"Waktu itu posisi korban?" kata hakim.
"Pada saat ditodong itu korban cuma bilang begini yang mulia 'ih pak, kenapa pak? ada apa pak?' Tangannya di depan.
Lalu beliau 'kau berlutut, berlutut'. Jadi posisinya tuh gak jongkok yang mulia, cuma agak menurun saja dan tangannya ke depan tadi," kata Bharada E sambil peragakan gerakan Brigadir J.
Pada penembakan itu, Bharada E melepaskan tembakan sekitar tiga sampai empat kali tembakan. Dengan posisi sambil berhadap-hadapan dengan Brigadir J.
"Seingat saya 3-4 kali," kata Bharada E.
"Pas saudara menembak, saudara lihat posisi korban?" tanya hakim.
"Melihat yang mulia. Berhadapan yang mulia," timpal Bharada E.
Tidak hanya itu, Bharada E juga mengatakan masih mendengar suara rintihan dari Brigadir J usai ditembak dan tumbang tersungkur dengan posisi tengkurap dekat tangga di rumah dinas.
"Setelah sodara tembak apa yang terjadi pada korban?" tanya hakim.
"Jatuh dan teriak," ujar Bharada E.
"Apa yang diteriaki oleh korban?" tanya kembali hakim.
"Cuma mengerang aarggh. (Lalu) Jatuh," timpal Bharada E.
Karena mengerang kesakitan, Bharada E, melihat Ferdy Sambo mendekat lalu mengokang senjata untuk selanjutnya menembak kembali ke arah Brigadir J yang menyudahi rintihannya.
"Abis almarhum jatuh, FS maju, saya lihat dia pegang senjata dia kokang senjata di tembak ke arah almarhum," kata Bharada E.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Detik-detik Penembakan Brigadir J Versi Bharada E, Sambo Gelap Mata, Yosua Menolak Berlutut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.