TRIBUN-VIDEO.COM - "GENERASI emas" Belgia yang telah menua, akan melakukan misi terakhir untuk meraih kejayaan di Piala Dunia.
Tapi, Belgia harus melakukannya tanpa jimat di lini depan, Romelu Lukaku, yang telah menjadi pusat kesuksesan mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah itu dimulai dengan laga Belgia melawan Kanada dalam pekan pertama grup F Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad bin Ali, Al-Rayyan, Kamis (24/11) dini hari nanti.
Ini akan jadi laga yang sulit bagi skuat Roberto Martinez melawan tim yang tampil pertama kali tampil lagi di Piala Dunia selama 36 tahun terakhir, yang pastinya akan memberikan kejutan.
Lukaku, yang akan melewatkan setidaknya dua pertandingan pertama timnya, bukan satu-satunya pemain yang berpotensi absen.
Baca: 3 Pemain Timnas Brasil Korban Sering Dilanggar, Neymar Harus Jaga Diri di Piala Dunia 2022 Qatar
Bek kanan Thomas Meunier berlatih sendiri pada hari Minggu setelah tampaknya pulih dari patah tulang pipi pekan lalu.
Namun, kerugian tanpa Lukaku tak bisa dipungkiri menjadi kerugian terbesar.
Martinez telah mengakui bahwa tanpa Lukaku, timnya yang nota bene adalah peringkat kedua di dunia, harus mengubah gaya permainan.
Celakanya lagi, personel mereka dan pengganti yang terakhir, Michy Batshuayi gagal tampil mengesankan dalam kekalahan 2-1 dari Mesir pada pertandingan persahabatan pekan lalu.
Itu menjadi kekalahan kedua beruntun Belgia setelah sebelumnya kalah dari Belanda 1-0 di ajang Nations League (26/9).
Tapi bukan berarti kemudian Martinez menekan tombol panik.
"Grup ini sudah bersama selama enam tahun, bukannya tiba-tiba tidak ada yang tersisa," kata Martinez kepada wartawan.
“Itulah mengapa kita harus melihat pertandingan ini (melawan Mesir) terutama sebagai peringatan. Itu juga berguna dalam memberikan menit bermain yang sangat dibutuhkan beberapa pemain."
Dia melanjutkan, "Sekarang tinggal menyiapkan semua orang. Kami tidak bisa berharap untuk menang di Piala Dunia jika kami tidak dalam kondisi terbaik kami."
Baca: Piala Dunia 2022: Selalu Kena Offside, Tim Tango Kalah Miris dari Timnas Arab Saudi
Kapten Eden Hazard hampir tidak pernah bermain di Real Madrid musim ini, tetapi kemungkinan besar akan menjadi kekuatan kreatif utama bersama dengan Kevin De Bruyne yang lincah, yang dapat membuka pertahanan yang paling kuat sekalipun.
Gelandang Manchester City ini akan menjadi target para pemain Kanada untuk dimatikan pergerakannya.
Jika dibiarkan leluasa bergerak, gelandang maestro ini bakal menebarkan ancaman.
De Bruyne terlibat dalam 155 gol dalam 224 laga di Liga Primer.
Umpan-umpan ajaibnya bisa membombardir pertahanan Kanada.
Dia memang akan kehilangan Lukaku yang senantiasa jadi target umpan-umpan, dan jadi pembuka ruang serangan, namun De Bruyne diyakini masih punya 1001 cara untuk menaklukkan pertahanan Kanada.
Sebuah pertanyaan besar bagi Martinez adalah bagaimana menggunakan bisa mengoptimalkan penyerang Lois Openda.
Striker Lens ini telah mengemas tujuh gol dalam 15 laga di Ligue 1.
Dia melakukan debut internasionalnya pada bulan Juni lalu.
Dan Martinez harus bisa menjadikan bomber berusia 22 tahun ini sebagai opsi, ketika Batshuayi gagal mencetak gol --seperti yang terjadi di dua laga terakhir.
Kanada di sisi lain menikmati kembalinya mereka ke panggung besar.
Satu-satunya penampilan mereka di Piala Dunia sebelumnya adalah di Meksiko pada 1986.
Ketika itu, mereka kalah dalam tiga pertandingan tanpa mencetak gol.
Baca: Hasil Piala Dunia 2022, Kebahagiaan Arab Saudi & Tunisia, Raja Salman Beri Libur Rayakan Kemenangan
Skuat asuhan John Herdman ini membuat kejutan dengan memuncaki kualifikasi zona CONCACAF -- di atas Amerika Serikat, dan Meksiko. Mereka melenggang ke Qatar dengan mengemas delapan menang, empat seri, dan dua kalah.
Tapi gelandang Jonathan Osario menjanjikan akan lebih banyak kejutan lagi dilakukan di Piala Dunia.
"Kami ingin membuat surprise. Semua pasti menganggap kami underdog. Itu sangat menguntungkan bagi kami," ujarnya.
Dia kemudian memaparkan strategi melawan Belgia.
"Secara kolektif, kami harus sangat ketat sebagai tim dan bergerak sebagai satu kesatuan, sebagai kolektif," kata Osorio.
"Menemukan waktu yang tepat untuk menekan mereka, dan mencoba atau membuat mereka melakukan kesalahan, hal-hal seperti itu. Dan kemudian kami harus menyerang mereka dengan cepat," ujarnya.
Sayangnya, seperti juga Belgia yang tanpa Lukaku, pelatih Kanadan, John Herdman juga harus kehilangan pemain bintangnya, Alphonso Davies.
Full-back Bayern Muenchen ini absen karena cedera hamstring.
Absennya Davies menggerus kekuatan Kanada.
Dan kans mereka untuk membuat kejutan kontra Belgia pun terasa semakin menipis.
(Tribunnews/den)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belgia vs Kanada: Siasat Tanpa Romelu Lukaku, Live on SCTV, Vidio Kamis (24/11) Pukul 02.00 WIB
# Belgia # Kanada # Piala Dunia # Stadion Ahmad Bin Ali # Romelu Lukaku
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.