Pakar Mikro Ekspresi Analisis Gerak-gerik Susi di Persidangan, Sebut Berbohong

Editor: Erwin Joko Prasetyo

Reporter: Adila Ulfa Muna Risna

Video Production: Khoerunnisak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi menjadi perbincangan publik setelah memberikan kesaksian dalam sidang Bharada E atas kasus kematian Brigadir J.

Kala itu, majelis hakim menilai Susi tengah berbohong dan memberikan keterangan tak sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat di Pengadilan Negeri pada Senin (31/10).

Atas hal tersebut, pakar gestur dan mikro ekspresi, Monika Kumalasari menganalisis gerak-gerik Susi.

Dikutip dari Surya.co.id, Monika Kumalasari mengatakan, saat Susi menjawab pertanyaan dari hakim, ekspresi ART tersebut terlihat sedang mencari-cari.

Hal itu terlihat dari gerakan bola mata Susi.

Monika menuturkan, kondisi yang ditunjukkan Susi itu dinamakan dengan mental search.

Yakni, kondisi sedang berusaha mengingat suatu hal yang telah terjadi.

Kemudian juga berupaya menyampaikan sesuatu yang sesuai dengan sejumlah masukan dari berbagai pihak sebelumnya.

"Dalam menjawab dari majelis hakim, Susi tidak banyak menampilkan emosi yang rileks, tetapi justru dari ekspresinya yang terlihat adalah gerakan mata mencari-cari," jelas Monika.

"Ini adalah kondisi yang dinamakan dengan mental search, berusaha untuk mengingat hal-hal yang sudah terjadi dan juga berusaha untuk mengkonstruksi sesuatu yang ingin disampaikan dengan cara lebih baik," tutur Monika

Baca: Kesaksian Susi ART Sambo di Sidang Pembunuhan Dinilai Janggal, Begini Analisis Pakar

"Atau mungkin dengan cara yang sudah dengan masukan-masukan dari berbagai pihak," ujar Monika.

Seperti diketahui, ketua majelis hakim kala itu juga sempat menyatakan bahwa Susi telah berbohong.

Atas hal itu, Monika menyebut, hakim juga mengetahui apabila dalam kesaksian yang diberikan Susi tidak konsisten dan cenderung berpikir sebelum memberikan keterangan.

Sehingga, saat Susi memberikan kesaksian kalimatnya berbeli-belit.

"Majelis hakim beberapa kali mengatakan 'bohong' pada saat pemeriksaan saksi Susi. Hal ini mengindikasikan apa? Ada dua aspek psikologis dari kejujuran. Pertama adanya spontanitas, dan kedua konsistensi," sambungnya.

"Hakim juga mempelajari bagaimana hal-hal psikologis, dan juga sudah mengalami sendiri dari jam terbangnya selama di persidangan," jelasnya.

Diketahi sebelumnya, kebohonga Susi terungkap saat menceritakan insiden di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah pada Senin (4/7/2022).

Berdasarkan BAP penyidik, Susi menyebut saat itu korban Brigadir J sempat mengangkat tubuh Putri Candrawathi.

Lalu, di BAP, Susi juga menyebut pada saat kejadian di Magelang, Bharada E ada di lokasi dan sempat menasehati Brigadir J.

"Jangan gitu lah bang, itu kan ibu, bukan orang lain," ungkap Bharada E ke Brigadir J, sesuai keterangan Susi di BAP.

Namun, saat menjalani pemeriksaan di Pengadilan Negeri pada Senin (31/10) lalu, Susi dicecar sejumlah pertanyaan oleh majelis hakim dan kala itu keterangan Susi berubah total.

Baca: BIN Bantah Beri Informasi ke Kamaruddin Simanjuntak Terkait Tewasnya Brigadir J: Kita untuk Negara

(Tribun-Video.com/Surya.co.id).

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul GERAK-GERIK Susi ART Ferdy Sambo Dianalisis Pakar Mikro Ekspresi, Ungkap Tanda-tanda Kebohongan

# asisten rumah tangga # ART # Ferdy Sambo # Bharada E # Brigadir J # pakar # Ekspresi # analisis # Susi # Putri Candrawathi

Baca berita terkait di sini.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda