TRIBUN-VIDEO.COM - Cidomo merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting di Gili Trawangan, Lombok Utara.
Selain bisa mengangkut barang, Cidomo juga secara praktis bisa mengangkut sejumlah penumpang sekaligus.
Walau demikian, moda transportasi Cidomo mulai ditinggalkan wisatawan di Gili Trawangan. Hal ini disebabkan beberapa hal berikut ini.
Salah seorang Staff Operator Koperasi Janur yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, Cidomo ditinggalkan akibat transportasi sepeda roda dua maupun sepeda listrik semakin menjamur.
Baca: Wakapolres Lombok Timur Pimpin Dorong dan Tingkatkan Kesiapan Personel Hadapi Potensi Bencana
Lebih dalam kata staff Koperasi Janur tersebut menjelaskan, satu pengusaha penyewaan sepeda dapat memiliki 50 unit sepeda roda dua.
Dengan menjamurnya sepeda roda dua maupun sepeda listrik, Cidomo Gili Trawangan kalah saing.
Terlebih kata staff tersebut belum ada regulasi tetap yang mengatur jumlah kepemilikan sepeda roda dua saat ini.
"Dulu hanya boleh lima belas unit sepeda persatu jasa penyedia sewa sepeda. Kalau sekarang bisa sampai lima puluh unit," katanya.
Dan staff operator itu menyebut, jumlah banyak sepeda roda dua semakin tidak terkendali saat usai pandemi Covid-19.
Baca: Tertahan Sebulan di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran Indonesia Dapat Dipulangkan ke Lombok Timur
Alhasil, pendapatan moda transportasi Cidomo pun menurun hingga 70 persen.
"Yang awalnya satu cidomo perharinya bisa menghasilkan satu jutaan rupiah, namun kini hanya Rp400 saja dan itu bisa dikatakan sudah banyak," jelasnya.
Sementara itu penjualan jasa Cidomo kerap diganggu oleh penyedia jasa sepeda saat menjualkan jasanya di depan wisatawan.
"Bayangkan saja saat kita menawarkan transportasi Cidomo di depan wisatawan, si penyedia jasa sewa sepeda mengatakan sepeda miliknya lebih murah dan praktis dibandingkan Cidomo di depan kami (kusir) dan wisatawan itu," tutur staff operator.
Alhasil, pendapatan moda transportasi Cidomo pun menurun hingga 70 persen.
"Yang awalnya satu cidomo perharinya bisa menghasilkan satu jutaan rupiah, namun kini hanya Rp400 saja dan itu bisa dikatakan sudah banyak," jelasnya.
Sementara itu penjualan jasa Cidomo kerap diganggu oleh penyedia jasa sepeda saat menjualkan jasanya di depan wisatawan.
"Bayangkan saja saat kita menawarkan transportasi Cidomo di depan wisatawan, si penyedia jasa sewa sepeda mengatakan sepeda miliknya lebih murah dan praktis dibandingkan Cidomo di depan kami (kusir) dan wisatawan itu," tutur staff operator.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Cidomo Gili Trawangan Mulai Ditinggalkan Wisatawan karena Sepeda dan Motor Listrik Menjamur?
# Travel # Gili Trawangan # Kusir cidomo # kendaraan listrik # Lombok
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.