Aremania yang Selamat Cerita Pengalaman Lolos dari Maut: Bukan Gas Air Mata tapi Gas Beracun

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Ratu Budhi Sejati

Video Production: Ghozi LuthfiRomadhon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang korban selamat tragedi Kanjuruhan menceritakan pengalamannya bisa lolos dari maut.

Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan, Amin Fals menceritakan detik-detik kejadian nahas merenggut ratusan nyawa manusia.

Ia mengatakan, meski lolos, Amin sempat merasakan sesaknya menghirup gas air mata dan pedihnya mata saat terkena.

Amin Fals dan Aremania rombongannya berhasil selamat karena sebelum pertandingan selesai, ia meminta rombongannya untuk keluar terlebih dahulu.

Ia menagatkan, keluar dari stadion saat injury time babak kedua selama tujuh menit.

"Untuk jumlahnya saya kurang tahu pasti, yang jelas rombongan saya selamat semua karena saat itu ketika injury time babak kedua tujuh menit, kurang lima menit saya minta teman teman keluar."

Saat itu, ia sudah membaca akan ada hal yang tak diinginkan.

Ia melihat langsung bagaimana gas air mata pihak kepolisian merenggut nyawa satu per satu Aremania yang berada di tribun hingga ratusan nyawa melayang.

Selama pertandingan semua berjalan aman, Aremania juga telah menerima kekalahan Arema FC.

Namun setelah pemain Persebaya masuk ke lorong dan sudah aman, pemain Arema berbaris di tengah lapangan.

Saat itulah beberapa orang hendak protes lantaran merasa harga dirinya turun setelah kalah dari Persebaya di kandang sendiri.

Namun tiba-tiba justru ada tembakan gas air mata dari polisi yang mengarah ke tribun.

"Setelah itu pemain Arema biasa berbaris di tengah lapangan, nah teman teman itu maunya protes ke pemain kita karena harga diri kalah dari Persebaya di kandang karena kalau kalah lawan Persebaya itu berat rasanya, kok tahu tahunya ada tembakan gas air mata dari polisi yang mengarah ke tribun."

Ia melihat sendiri dan merasakan terkena efek gas air mata.

Menurutnya terkena efeknya saja sudah sangat sakit, apalagi mereka yang terkena langsung saat berada di tribun.

Mereka berusaha keluar, tetapi pintu-pintunya ditutup.

"Saya melihat sendiri dan saya juga kena efek gas air mata itu. Kena efeknya saja seperti itu apalagi yang kena langsung di tribun mau keluar ke lorong itu dan pintu pintunya ditutup. Mau keluar tidak bisa."

Amin menambahkan, menurutnya yang disemprotkan bukanlah gas air mata tetapi gas beracun.

"Menurut saya itu bukan gas air mata, tapi gas beracun."

Saat pulang, Amin mampir ke rumah sakit Wafa Kepanjen dan melihat teman-temannya meninggal dengan wajah biru mengarah ke hitam.

"Saya mau pulang semalam itu mampir ke RS Wafa Kepanjen, saya lihat teman-teman yang meninggal wajahnya banyak yang biru mengarah ke hitam," bebernya.

Pihaknya berharap tragedi ini benar-benar diusut hingga tuntas karena ratusan nyawa Aremania melayang usai menghirup gas air mata petugas kepolisian.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan : 'Bukan Gas Air Mata tapi Gas Beracun'


#kanjuruhan #persebayaarema #tragedikanjuruhan #kericuhansepakbolaindonesia #tragedi #stadionkanjuruhan #panpel
#aremamalang #persebayasurabaya #pssi #persebaya #tragedistadionkanjuruhan #ipw #malang #ricuhsepakbola

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda