Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUN-VIDEO.COM - Suporter Persipasi Bekasi, Curva Nord Bekasi mengecam penggunaan gas air mata oleh polisi untuk mengurai kerusuhan di stadion.
Hal ini menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 125 orang seusai laga Liga 1 2022 Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Koordinator Curva Nord Bekasi Agus Leo mengatakan, pihaknya ingin kasus di Stadion Kanjuruhan Malang diusut tuntas.
Termasuk, kata dia, pengguna gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian ke arah tribun penonton hingga menyebabkan suporter panik.
"Yang kami sayangkan kenapa harus ada gas air mata ketika menangani kericuhan suporter (di dalam stadion) harusnya sudah tidak ada dan itu sudah tercantum di regulasi FIFA," kata Agus.
Baca: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Dunia untuk Penghormatan Korban Kerusuhan Kanjuruhan
Sepak bola, lanjut Agus, tidak hanya disaksikan anak-anak muda.
Terdapat penonton anak-anak dan kaum ibu.
Asap gas air mata tidak hanya membuat mata pedih, tetapi menyebabkan gangguan pernapasan sehingga samgat berbahaya.
Polisi harusnya bisa menilai di mana lokasi yang tepat menggunakan gas air mata, jika benda tersebut digunakan untuk mengurai massa tentu tidak cocok di dalam stadion.
Sebab, stadion sepak bola merupakan area yang tertutup. Massa yang ditembak gas air akan berdesak-desakan menghindar.
"Karena itu notabenenya kita masyarakat menonton sepakbola ada ibu-ibu ada anak-anak dan itu sangat berbahaya sehingga timbul korban," jelas dia.
Baca: Presiden FIFA Beri Tanggapan Tragedi Kanjuruhan, Gianni Infantino: Dunia Sepak Bola Dibuat Terkejut
Selain itu, pihaknya juga mengecam operator liga dan PSSI menghapus jadwal kick off malam.
Pasalnya, risiko menggelar pertandingan di malam hari lebih besar.
"Pertandingan malam hari itu hanya untuk menguntungkan sepihak, kalau dari kawan-kawan supporter itu sangat menguras energi dan banyak problem," jelas dia.
Contohnya, kata dia, jika kick off pertandingan terlalu larut suporter otomatis pulang dini hari.
Hal ini berbahaya jika mereka dalam kondisi lelah dan ngantuk saat berkendara.
"Efek ngantuk itu akan menimbulkan kecelakaan, belum lagi mereka mempunyai klub rival itu sangat membahayakan," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tragedi Kanjuruhan, Suporter Persipasi Bekasi Kecam Penggunaan Gas Air Mata di Stadion
# Kanjuruhan # Malang # Gas Air Mata # Bekasi # Persipasi # Kericuhan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.