Gedung Sekolah SMPN 7 Raja Ampat Nyaris Roboh, Kini dalam Kondisi Memprihatinkan

Editor: bagus gema praditiya sukirman

Video Production: Puput Wulansari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, RAJA AMPAT - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Raja Ampat, Kampung Deer, Distrik Kofiau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kini dalam kondisi memperihatinkan.

Sekolah yang berdiri 1996 silam itu, telah melahirkan sejumlah generasi di sektor kesehatan, abdi negara dan bahkan kembali mengabdi menjadi guru disekolah tersebut.

Kendati demikian, wadah tersebut kini termakan usia hingga separuh dari bagian gedung itu nyaris roboh.

Seorang Guru SMP Negeri 7 Raja Ampat, Raefana (45) mengaku, gedung yang nyaris roboh ini dibangun sejak Raja Ampat masih bergabung dengan Kabupaten Sorong.

"Satu gedung terdiri dari tiga ruangan ini awalnya dipakai untuk belajar mengajar," ujar Raefana, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (12/8/2022).

Baca: Kisah Inspiratif Pelajar SMK di Bogor, Sekolah Sambil Bekerja Jadi Juru Parkir demi Bantu Orangtua

Selain itu, gedung ini juga digunakan sebagai ruang pertemuan (Aula).

"Mungkin karena sudah termakan usia sehingga sebagian besar ruangan nyaris roboh," tuturnya.

Ia mengaku, selama ini pihaknya telah sering mengajukan agar dilakukan renovasi namun belum ada tanggapan dari pemerintah daerah Raja Ampat.

"Karena tadinya kita pakai tiga gedung, namun karena satu gedung ruangannya nyaris roboh dan tianya sudah keropos sehingga kini kami hanya gunakan dua," ujar Raefana.

"Kita sudah tidak gunakan gedung ini pada 2008 karena resiko jika roboh dan kalau angin pasti kami khawatir."

Menurut Raefana, kondisi gedung ini kini sudah lebih parah sehingga tidak lagi digunakan sebagai tempat belajar mengajar.

Selain itu, ia menuturkan, hingga kini pihaknya pun belum punya ruang laboratorium, komputer dan lainnya.

Harusnya, level sekolah SMP sudah wajib memiliki gedung praktek, sehingga anak-anak pun bisa langsung belajar sambil mengetes alat.

"Kita mau menghayal laboratorium dan ruang komputer, satu gedung sekolah saja sampai sekarang hampir roboh tidak diperhatikan oleh pemerintah," imbuhnya.

Kampung Deer Belum Merdeka

Seorang warga Kampung Deer Anton Swabra (39) mengaku, pihaknya ikut prihatin dengan kondisi sekolah di daerah ini.

"Harusnya kalau mau membangun sumber daya manusia (SDM) Papua, maka dari pendidikan harus lebih utama diperhatikan," katanya.

Baca: Ratusan Calon Siswa SMA Pelalawan Belum Dapat Sekolah karena Kuota Penuh, Berharap Bantuan Gubernur

Menurutnya, jika sarana dan prasarana saja tidak dapat diperbaiki bagaimana bisa SDM dilahirkan dengan baik.

"Kasian sekolah di Kampung Deer tiangnya sudah hampir roboh, plafon pun hampir jatuh dan lainnya," ucap Anton.

Melihat kondisi ini, pihaknya menilai pendidikan belum sepenuhnya merata hingga ke kampung Deer.

"Kalau seperti ini terus rasanya kami masih dijajah oleh penguasa, sebab anak-anak kami tidak merasakan kelayakan sekolah di gedung bagus," pungkasnya.

Ia berharap, Indonesia sebentar lagi berusia 77 Tahun, harusnya negara bisa hadir lebih dekat lagi untuk melihat kondisi pendidikan di Deer, Raja Ampat.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Gedung Sekolah SMP Negeri 7 Raja Ampat Nyaris Roboh: Kami Masih Dijajah

# Sekolah # Gedung # Roboh # SMP Negeri 7 Raja Ampat

Sumber: Tribun papuabarat
   #sekolah   #roboh   #Raja Ampat
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda