TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Joko Widodo mengaku sempat ditelepon oleh lima presiden dan perdana menteri karena menghentikan ekspor batu bara.
Diungkapkan Presiden, kelima pemimpin negara itu memohon agar Indonesia mengirimkan batu bara secepatnya.
Jika tidak, negara dari kelima pemimpin itu akan mengalami kelumpuhan untuk listrik dan industri.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam sambutan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Dalam sambutannya, Kepala Negara menyinggung soal harga bahan bakar minyak.
Baca: Sempat Ditutup, Ekspor Batu Bara Dibuka Kembali, PLN Pastikan Stok untuk Pembangkit Listrik Cukup
Pemerintah telah mensubsidi pertalite dengan jumlah yang besar.
Hingga masyarakat bisa menikmati dengan harga Rp 7.650.
Selanjutnya Presiden Jokowi menyampaikan kondisi global yang sangat berat.
Namun, ia mengatakan Indonesia memiliki kekuatan pada batu bara.
Disebutkan, pada Januari 2022, ia mengaku ditelepon oleh lima presiden dan perdana menteri yang memohon segera dikirimkan batu bara.
Hal ini agar mereka tidak mengalami mati listrik dan industri.
Saat itu Indonesia sedang menghentikan ekspor batu bara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.
Baca: Ekspor Batu Bara Kembali Diterapkan Gara-gara Protes Negara Lain, Pemerintah Dinilai Tak Berwibawa
"Jadi ini yang rakyat juga harus diberi tahu bahwa kondisi global yang sangat berat. Waktu bulan Januari kita stop batu bara itu, ada lima presiden, PM yang telepon ke saya," ujar Jokowi.
Ditambahkan Presiden, begitu pula saat pemerintah menghentikan ekspor minyak sawit.
Ada dua presiden dan perdana menteri yang menelponnya untuk memohon agar dikirimkan minyak tersebut.
Hal karena negara itu sangat membutuhkan untuk pemenuhan dalam negeri.
Bila tidak dikirimkan akan terjadi gejolak sosial ekonomi di negara tersebut.
Akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengirimkan minyak sawit mentah tersebut dengan jumlah yang tepat.
(Tribun-Video.com/ Bima Maulana)
# Presiden Jokowi # Ekspor batu bara # Presiden Joko Widodo
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.