Kisah Pilu Mbah Muji, Janda Paruh Baya di Boyolali, Rumahnya Rata dengan Tanah seusai Tertimpa Pohon

Editor: Erwin Joko Prasetyo

Video Production: Tegar Melani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Masih ingat dengan nenek Mujiyem? Janda paruh baya dari Boyolali yang rumahnya rata dengan tanah akibat tertimpa pohon besar pada 20 Februari lalu.

Saat musibah itu terjadi, wanita berusia 49 di Dukuh Margosari, RT 07, RW 01 Desa Madu, Kecamatan Kecamatan Mojosongo, Boyolali tertimpa puing-puing bangunan rumahnya.

Mbah Muji panggilannya itu tertimpa pada bagian punggung dan kepala.

Diapun kemudian dilarikan kerumah sakit.

Setelah menjalani rawat inap selama dua hari, Muji telah pulang kembali.

Tapi, dia sudah tak punya tempat tinggal lagi.

Rumahnya merupakan bantuan Rumah tidak layak huni (RTLH) pada 2015 silam itu sudah rata dengan tanah.

Rumah berukuran 5x6 meter persegi itu semula dia tinggali bersama anak laki-lakinya yang masih berusia 10 tahun.

Sedangkan sang suami sudah berpisah sejak lama.

Beruntung , Painem dan keponakannya, Sukini, yang ada di depan rumahnya dengan penuh kasih sayang menampungnya dan merawatnya.

Tulang belakangnya cidera tertimpa reruntuhan rumah yang roboh menimbun sekujur tubuhnya, menjadikan mbah Muji hanya bisa terbaring di atas tempat tidur.

Sehari-hari Muji hanya bisa berbaring di kasur lantai.

Baca: Detik-detik Banjir Bandang Setinggi 5 Meter Terjang Banten, Bangunan Rumah Terseret Derasnya Air

Cidera tulang belakang membuatnya sulit beraktifitas seperti biasanya.

Mbah Muji pun merasa kesakitan tiap duduk.

Untuk makan dan minum, dia harus dibantu oleh kakaknya. Kalaupun ingin duduk, dia harus disangga orang lain.

Padahal sebelumnya, dia menjadi tulang punggu keluarga kecilnya mampu menghasilkan uang Rp 50 ribu setiap hari dari buruh mengupas dan merajang bawang merah.

“ Saya buruh mengupas bawang dan memasah (merajang tipis-tipis) bawang dengan hasil kurang lebih Rp 50 ribu,” jelasnya, saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (3/3/2022).

Mbah Muji hanya bisa berharap bantuan untuk rehabilitasi rumahnya . Sehingga dia bisa menempati rumahnya bersama anak satu-satunya yang saat ini masih sekolah kelas V SD.

Baca: 4 Rumah Ambruk Gegara Fenomena Tanah Bergerak di Tana Toraja, Warga Tak Kuasa Tahan Sedih

Mbah Muji juga sempat bercerita jika saat kejadian itu, dia tak melihat atau mendapat firasat apapun.

Kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sehingga dia tak bisa menyelamatkan diri.

"Saat kejadian itu, saya berniat mencari pisau untuk mengupas brambang (Bawang merah) yang saya bawa pulang. Pas angin itu, saya tidak dengar apa-apa. Cuma tiba-tiba, bruk, saya sudah kejatuhan rumah. Untung saya tidak bawa pisau pas itu," kenang Muji.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Hendrarto Setyo Wibowo memastikan bahwa koordinasi lintas sektor untuk pemberian bantuan untuk Muji telah dilakukan. Pihaknya telah melakukan cek lokasi untuk kelayakan bantuan.

" Jadi nanti tidak masuk proyeksi RTLH. Tapi akan masuk bantuan tak terduga (BTT) dari Badan Keuangan Daerah (BKD). Maka kita sudah survei lokasi dan telah kami usulkan," terangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pilunya Mbah Muji, Janda Paruh Baya di Boyolali: Rumah Rata dengan Tanah, Kini Hanya Bisa Terbaring.

# janda # paruh baya # kisah pilu # Boyolali # rumah # ambruk

Baca berita terkait di sini.

Sumber: TribunSolo.com
   #janda   #paruh baya   #kisah pilu   #Boyolali   #rumah   #ambruk
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda