TRIBUN -VIDEO.COM - Invasi Rusia terhadap Ukraina telah memasuki hari ketujuh pada Rabu (2/3).
Selama konflik berlangsung, adu klaim dilakukan oleh kedua belah pihak.
Termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pihaknya adalah operasi militer spesial untuk mendukung kemerdekaan Republik Donbass.
Dilansir oleh TribunWow.com via berbagai sumber, ada sejumlah klaim yang telah dikeluarkan baik dari pihak Rusia maupun Ukraina dalam invasi militer ini.
Media pemerintah Rusia, Tass Russian News Agency melaporkan bahwa prajurit dari layanan keamana Ukraina bersama pasukan ultranasionalis Azov telah melakukan tindakan provokasi menembaki rumah warga sipil.
Hal ini dilakukan agar seakan-akan mereka adalah pasukan Rusia.
Petinggi milisi di Republik Donbass, Eduard Basurin menyebut bahwa provokasi ini dilakukan di wilayah Mariupol.
Pasukan Azov sebelumnya juga menjadi kontroversi setelah mengaku melumuri peluru dengan minyak babi.
Baca: Apple Hentikan Penjualan Produk di Rusia dan Berikan Dukungan Semua Orang yang Menderita
Peluru itu disebut untuk melawan pasukan muslim Chechen asal Republik Chechnya yang membantu Vladimir Putin.
Sementara itu, pihak militer Rusia mengklaim bahwa mereka hanya melakukan serangan untuk menghancurkan aset militer Ukraina.
Namun tak berselang lama setelah pengumuman Putin soal invasi, ledakan besar terjadi di sejumlah titik di Ukraina.
Seperti Kota Dnipro, Mariupol, Kharkiv, dan Sumy.
Kementerian Kesehatan Ukraina menyatakan 352 warga sipil termasuk anak-anak tewas.
Media Rusia juga melaporkan bahwa beberapa prajurit Rusia ditawan dan disiksa secara keji.
Terkait hal ini, Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov mengecam perlakuan prajurit Ukraina terhadap para tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
"Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memberlakukan prajurit Rusia yang ditangkap," ujar Mayjen Igor.
"Kami melihat bagaimana penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan sama seperti yang dilakukan oleh Nazi Jerman."
Konashenkov mengancam bahwa pihak-pihak yang melakukan penyiksaan pada tentaranya akan menerima konsekuensi berat.
Di sisi lain ia juga menegaskan bahwa tentara Ukraina yang ditawan diperlakukan dengan baik.
Ukraina disebut-sebut melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan dan menyeleksinya.
Napi yang dilepaskan adalah yang memiliki latar belakang militer dan pengalaman bertarung.
Baca: Tangis Warga Rusia dan Ukraina Bersatu di Bali saat Aksi Demo, Desak Putin Stop Serang Ukraina
Termasuk seorang veteran bernama Sergey Torbin yang dipenjara karena membunuh aktivis kemanusiaan dan anti korupsi, Kateryna Handziuk.
Sementara itu, Vladimir Putin disebut telah menyewa pembunuh untuk menghabisi nyawa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Info ini didapat dari sumber yang diwawancarai oleh media Inggris, The Times.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa tentara bayaran Putin didatangkan dari Afrika oleh Grup Wagner yang dimiliki rekan dekat Putin.
Mereka disebut dijanjikan bonus yang besar apabila berhasil menjalankan misinya.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Adu Klaim Rusia Vs Ukraina, Putin Sewa Pembunuh Bayaran hingga Ukraina Manfaatkan Napi Pembunuh
# Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina # Serangan Rusia di Zhytomyr
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.