Santriwati di Tegal Dicabuli oleh Guru Ngaji, Pelaku Mengaku Sayang kepada Korban

Editor: Danang Risdinato

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus pencabulan terhadap santriwati kembali terjadi di sebuah pondok pesantren di Tegal.

Pelaku Munasik (53) mencabuli santriwatinya inisial WR yang baru berusia 16 tahun.

Menurut penjelasan Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya, pelaku merupakan tenaga pengajar di pondok pesantren yang berlokasi di Kecamatan Bumijawa.

Kronologi bermula pada tanggal 1 Oktober 2021 lalu ayah korban datang ke pondok pesantren untuk menjenguk sang anak.

Saat sang ayah bertemu Munasik, ia mendapat informasi bahwa anaknya sedang berselisih dengan teman-temannya di pondok pesantren.

Korban kemudian di ajak ayahnya untuk pulang.

Baca: Ayah Kandung di Tegal Tega Cabuli Anak Lelakinya Selama 4 Tahun, Mengaku Tak Terpuaskan Oleh Istri

Kejanggalan dirasakan sang ayah saat sang anak hendak naik ke mobil, teman-temannya langsung memeluk korban.

Setelah kejadian itu, sang ayah mengajak anaknya ke salah satu ustaz untuk diobati secara alternatif.

Sang ustaz meminta korban untuk bercerita apa adanya.

Kemudian korban menceritakan semua yang ia alami.

Korban dicium di bagian pipi, bibir, dan diraba payudara nya.

Mengetahui anaknya mengalami pelecehan, sang ayah langsung melapor ke Polres Tegal untuk dilakukan tindakan.

Dari pengembangan polisi, ternyata korban tidak hanya satu orang.

Baca: Oknum Guru Pesantren di Lampung Cabuli Santri Lelaki, Terbongkar saat Korban Idap Penyakit Kelamin

Pelaku dikenakan sanksi undang-undang perlindungan anak nomor 17 tahun 2016, pasal 82 dan ayat 1 serta ayat 2, ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Hukuman tersebut, masih ditambah sepertiga dari ancaman 15 tahun penjara karena pelaku sebagai guru atau tenaga pendidik.

Pelaku saat ditanyai pihak polisi mengaku hanya mencium korban, bahkan saat didesak pelaku berkilah tidak mengaku.

Menurut keterangan pelaku, ia berani melakukan hal tersebut karena merasa sayang kepada korban.

"Kenapa saya berani mencium ya karena saya sayang," tutupnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan Munasik Guru Ngaji di Tegal Cabuli 2 Santriwati di Pondok: Kenapa Berani? Karena Saya Sayang

# Polres Tegal # guru ngaji lecehkan murid # Rudapaksa Santriwati # remaja dicabuli guru ngaji # Dicabuli

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda