TRIBUN-VIDEO.COM - Pemkab Klaten mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit antraks ke hewan ternak.
Itu menyusul adanya temuan kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Klaten, Widiyanti menjelaskan bahwa jika terinfeksi antraks memiliki gejala bermacam-macam.
"Jadi antraks itu selain menginfeksi ternak dia juga bisa menular ke manusia karena sifatnya zoonosis," terang Widiyanti kepada awak media.
"Dan itu gejalanya macam-macam ada yang tipe kulit, tipe pencernaan, tipe pernapasan, ada juga yang saraf. Jadi banyak-banyak tipe yang diakibatkan oleh penyakit antraks," jelasnya.
Baca: Heboh Antraks, Ribuan Sapi di Perbatasan Klaten Gunung Kidul Diperiksa dan Akan Divaksin
Widiyanti menjelaskan manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
"Ketika ada ternak yang disinyalir sakit (antraks) kemudian disembelih dan dagingnya dikonsumsi oleh manusia, mungkin bakteri di dalam tubuh ternak itu karena masih dalam kondisi vegetatif bisa mati ketika dimasak,"
"Tapi, kalau dalam proses penyembelihan itu kemudian ada kotoran atau darah keluar dari tubuh ternak (terserang antraks) dan bakteri membentuk spora di dalam tanah, itu bisa bertahan lama hingga puluhan tahun, yang rawan itu penyebaran bakteri tersebut,"
"Terlebih saat ini sedang musim hujan, akan lembab dan itu sangat berbahaya bagi manusia,"
Dia menambahkan bahwa vaksin ini akan diberikan kepada hewan sebagai bentuk antisipasi.
"Vaksin ini akan diberikan kepada hewan dengan tanda-tanda penyakit apapun, karena kita saat ini harus berpikiran yang terburuk sebagai antisipasi jika itu benar antraks," jelasnya.
"Saya menghimbau agar siapapun yang mengetahui tanda-tanda penyakit antraks di lingkungannya agar segera menghubungi kami. Sehingga kami akan cepat bertindak," ucap Sri Mulyani.
Baca: Pencurian Ternak Ayam Milik Lady Reniari Warga Dukuh Dawukan Klaten, Merugi Rp 4 Juta
Senada dengan hal tersebut Bupati Klaten menyikapi bahaya antraks dengan melakukan vaksin terutama di daerah perbatasan.
"Saya sudah meminta Dinas pertanian untuk melakukan vaksin mulai tanggal 8 sampai dengan tanggal 17," terangnya.
"Juga akan dilakukan razia di tempat-tempat rumah pemotongan hewan (RPH) atau pasar yang menjual daging," jelasnya.
Tidak hanya itu untuk saat ini pihaknya juga melarang masuknya sapi dari wilayah yang terindikasi antraks.
"Untuk pengendalian kita stop dulu jual beli sapi dari luar Klaten, terutama dari wilayah yang terindikasi adanya virus tersebut (Gunung Kidul)," tegasnya.
"Untuk sampai kapannya penutupan dilakukan. kita lihat kondisi di Gunungkidul nanti perkembangannya seperti apa kita ikuti," pungkasnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani menegaskan bahwa pihaknya akan menutup masuknya sapi dari daerah yang terjangkit virus antraks.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cegeh Penyebaran Antraks, Pemkab Klaten Stop Sapi Dari Gunung Kidul, Vaksinasi Sapi Segera Dilakukan
# Pemkab Klaten # Kabupaten Gunung Kidul # Antraks # Penyebab Antraks
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.