TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan subvarian virus corona BA.2 atau disebut Son of Omicron ditemukan di Indonesia.
Subvarian ini dikhawatirkan akan sulit terdeteksi sehingga dapat terdeteksi sebagai varian lain.
Menurut Menkes Budi Gunadi, subvarian ini sulit dideteksi dengan tes PCR S gene target failure atau SGTF.
Berdasarkan hasil deteksi, diperkirakan terdapat 10 kasus Son of Omicron di Indonesia.
Akan tetapi Budi memastikan, Indonesia akan memiliki fasilitas untuk mendeteksi kedua varian tersebut.
Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, menjelaskan bahwa varian Omicron sendiri berdasarkan susunan genetiknya di kategorisasi menjadi B11529, BA1, BA2 dan BA3.
Baca: Walubi dan KCBI Ajak Masyarakat Indonesia Kompak Lawan Omicron, Salurkan Vaksin pada 800.000 Orang
Ia menyebut, khususnya Omicron BA.2 tengah menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR.
Lebih jelasnya, pada Omicron lainnya, adanya mutasi berupa hilangnya susunan tertentu pada Gen S dapat memunculkan deteksi gen lainnya.
Namun gen S tidak terdeteksi (SGTF) pada tes PCR.
Namun pada Omicron BA.2, susunan ini tidak hilang sehingga PCR tidak memunculkan hasil SGTF atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan Omicron.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa munculnya varian baru harus dihadapi dengan strategi pencegahan. (tribun-video.com/sara)
Baca: Budi Gunadi Sadikin: Program Vaksinasi Covid-19 Selesai Januari 2022
Baca: Kasus Varian Omicron Pertama Ditemukan di Gorontalo, Pasien adalah Pelaku Perjalanan dari Jawa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.