TRIBUN-VIDEO.COM - Tak semua warga di Kampung Miliarder Tuban bernasib mujur bak sultan, setelah mendapat ganti rugi lahan pembebasan Pertamina Kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) sekitar setahun lalu.
Kilang patungan Pertamina Rosneft asal Rusia yang berada di Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, sebagian besar mampu meningkatkan kesejahteraan bagi pemilik lahan.
Namun bagaimana dengan warga biasa yang tak memiliki lahan? Sebagaimana yang dialami Warsono (44), Dusun Tadahan, Desa Wadung.
Warga setempat itu justru mendapat kenyataan sebaliknya, ia harus menelan kenyataan pahit lantaran tak bisa bertani karena tidak memiliki lahan.
"Nganggur kini, tidak punya lahan," katanya ditemui di lahan persawahan kosong, Selasa (25/1/2022).
Baca: Warga Kampung Miliarder Menyesal seusai Jual Tanah, Kini Tuntut Pertamina, Dianggap Tak Kooperatif
Sebelum ada pembebasan lahan ia bekerja sebagai buruh tani, ikut orang yang mempunyai lahan sawah.
Namun, pemilik lahan telah menjual tanahnya untuk Pertamina sehingga lahan yang telah dijual itu tidak lagi diperbolehkan untuk digarap.
"Sudah tidak pernah bertani lagi, sekarang lahannya sudah tidak boleh digarap," ungkapnya.
Pria dua anak itu menerangkan, setelah pembebasan lahan ia pernah bekerja untuk pembersihan lahan atau land clearing milik Pertamina Rosneft.
Pekerjaan dengan sistem kontrak itu pernah dijalaninya dua kali, pertama 9 bulan lalu berhenti kemudian dilanjutkan lagi kontrak 8 bulan.
Setelah kontrak berakhir ia pun kembali menganggur.
Baca: Nasib Warga Kampung Miliarder Tuban, Dulu Beli Mobil Mewah Kini Harus Jual Ternak untuk Makan
Kondisi ini tentu membuatnya resah, karena tidak seperti bertani yang setiap hari bisa diharapkan.
Terbaru, ia akan kembali masuk untuk kontrak land clearing sekitar enam bulan ke depan.
"Enak bertani yang setiap hari ada, kalau land clearing ini habis kontrak bingung. Mulai besok mau kerja lagi di land clearing," pungkasnya.
Sekadar diketahui, kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola
Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).
Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per tanggal 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43% atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44%.
Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah tonggak kemandirian energi yang nantinya menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergi termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR).(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Buruh Tani Kampung Miliarder Tuban, Kini Bingung Tak Ada Lahan yang Bisa Digarap: Enak Bertani
# Kampung Miliarder # Tuban # Pertamina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.