TRIBUN-VIDEO.COM - Kemunculan sejumlah baliho Puan Maharani di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang menuai pro dan kontra.
Banyak yang menilai, baliho itu menunjukkan sikap tak berempati terhadap para korban bencana.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak baliho tersebut terpasang di sepanjang jalan area terdampak erupsi Semeru.
Terpampang dengan jelas wajah Puan Maharani dengan tulisan 'Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan'.
Baca: Seusai Viral, Baliho Puan Maharani di Kawasan Pengungsian Gunung Semeru Dicopot karena Tak Berizin
Sementara di pojok kiri bagian atas baliho tertera tulisan 'Relawan Puan Maharani'.
Baliho itu dipasang bertebaran hampir di sepanjang jalan Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Candipuro.
Seorang relawan bencana erupsi Semeru, Qomaruddin mengatakan bahwa baliho itu terpasang sehari sebelum Puan mengunjungi para pengungsi.
Diketahui Puan datang ke lokasi dan memberikan bantuan pada Senin (20/12/2021).
Meski begitu, Qomar menilai keberadaan baliho di lokasi tersebut kurang etis.
Hal itu disebut sebagai bentuk kegagalan komunikasi politik.
Seharusnya baliho yang dipasang itu tidak menonjolkan personal Puan Maharani.
Tapi menunjukkan bentuk kepedulian pada korban bencana letusan Gunung Semeru.
Baca: Papan Baliho di Jalan Ahmad Yani Ambruk saat Hujan Deras, Arus Lalu Lintas Sempat Tersendat
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI-P Lumajang, Bukasan mengatakan, baliho itu tidak dibuat dan tidak dipasang oleh partai.
Menurutnya baliho-baliho itu dibuat dan dipasang oleh relawan Puan Maharani.
Bukasan menjelaskan, hanya memasang baliho selamat datang atas kunjungan kerja Puan Maharani sebagai ketua DPR RI.
Jumlah baliho yang dipasang juga tidak banyak dan hanya berada di Kecamatan Pronojiwo.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Erupsi Semeru Dinilai Tidak Etis, PDI-P: Kami Tidak Mengerti"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.