Produser Film TMTM Ungkap Alasan Syuting di Pengungsian Erupsi Semeru, Sudah Minta Izin ke Bupati

Editor: Danang Risdinato

Video Production: Erwin Joko Prasetyo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Baru-baru ini sebuah video yang menampilkan proses syuting film di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, viral.

Line Producer Verona Pictures, Dwi S Lobo mengungkapkan sudah mengajukan perizinan ke pemerintah setempat termasuk ke Bupati.

"Yang jelas namanya kita akan melakukan sebuah aktivitas, di suatu daerah itu perizinan pasti kita capai. Kita sudah mengajukan perizinan ke semua pihak, terutama kepada Pak Bupati untuk perizinan masuk disini," kata Dwi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (23/12/2021).

Verona Pictures sebagai rumah produksi dari Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) memiliki alasan tersendiri mengapa memilih lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Ide cerita Sinetron yang mengkisahkan tokoh seorang relawan pun menjadi latar belakangnya.

Selain itu Verona Pictures juga ingin memperlihatkan tokoh dengan nilai yang baik, yakni nilai kemanusiaan.

Sehingga lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru dipilih untuk syuting Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).

Diketahui film berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) langsung diprotes dan dianggap tidak pantas karena tidak memperhatikan kondisi korban yang masih berduka atas erupsi Gunung Semeru.

Baca: Viral Video Syuting Sinetron di Pengungsian Erupsi Gunung Semeru, Dapat Protes dari Warga Lumajang

Akun Instagram @pesona__lumajang mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kegiatan syuting tengah berlangsung.

Dalam kegiatan syuting tersebut, terdapat dua pemain sinetron yang sedang beradegan di tengah tenda pengungsian.

Beberapa warga yang menjadi korban erupsi Semeru turut menyaksikan adegan tersebut.

Bahkan, anak-anak yang menjadi korban juga turut menyaksikan adegan sinetron saat keduanya tengah berpelukan.

Dalam keterangannya, akun @pesona__lumajang pun menyayangkan banyak oknum yang memanfaatkan bencana erupsi jadi ajang untuk kelompoknya sendiri.

Tidak hanya kegiatan sinetron, sebelumnya akun @pesona_lumajang juga mengungkap ada oknum yang membuat video klip di depan reruntuhan korban erupsi Semeru.

Ada juga oknum yang datang hanya untuk berfoto-foto semata.

Untuk itu, akun @pesona__lumajang pun mengingatkan agar para oknum ini lebih berempati kepada korban yang kehilangan keluarganya dari insiden ini.

"Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisnis

Apa mereka nggak mikir???

Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain

Tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?" tulis akun @pesona__lumajang.

Video yang bersumber dari akun @cakyo_saversemeru pun menjadi viral di media sosial.

Bahkan, video tersebut diunggah kembali di Twitter dan mendapat kecaman yang sama dari warganet.

Beberapa di antaranya juga sampai menaikkan tagar untuk memboikot sinetron yang dibintangi Rebecca Tamara dan Leo Consul ini.

Baca: Terungkap Alasan Sinetron TMTM Syuting di Posko Pengungsian Semeru, Ada yang Ingin Ditonjolkan

Dapat Protes Warga Lumajang

Sebelumnya dilansir dari TribunNews, video kegiatan syuting sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) tengah menjadi sorotan publik di media sosial.

Kegiatan syuting tersebut menjadi sorotan setelah diprotes oleh warga Lumajang, Jawa Timur.

Hal ini lantaran kegiatan syuting tersebut dilakukan di tempat pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Sontak, warganet pun ikut geram dan menilai kegiatan tersebut kurang memiliki empati kepada warga yang terdampak bencana.

(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Produser Film TMTM Akhirnya Buka Suara, Terungkap Alasan Pilih Syuting di Pengungsian Erupsi Semeru

# Pengungsi Erupsi Gunung Semeru # erupsi Gunung Semeru

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda