Kesaksian Andi Sudirman soal Deretan Mitos Bendung Katulampa yang Jarang Diketahui

Editor: Tri Hantoro

Video Production: Restu Riyawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Bendung Katulampa sendiri berlokasi di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Bendung Katulampa kerap menjadi pusat perhatian terutama musim hujan tiba.

Pasalnya, Bendung Katulampa berfungsi sebagai warning system atau peringatan dini terkait potensi banjir di wilayah Bogor maupun Jakarta.

Debit air yang masuk di Bendung Katulampa dapat menjadi indikator banjir atau tidaknya wilayah Jakarta akibat meluapnya Sungai Ciliwung yang mengalir dari kawasan Puncak.

Pembangunan Bendung Katulampa sudah direncanakan sejak tahun 1889 dan selesai dibangun pada tahun 1911 oleh Pemerintah Hindia-Belanda di bawah pengawasan Frekis.

Di zamannya, Struktur bangunan yang juga hasil karya Ir Hendrik van Breen ini mampu mengairi areal irigasi seluas 7145 hektar, namun kini tinggal melayani 333 hektar saja.

Bendung Katulampa diketahui memiliki 4 buah pintu penguras dengan lebar masing-masing 4 meter, dan 5 pintu pengambilan irigasi.

Baca: Jadi Pusat Perhatian saat Musim Hujan, Begini Sejarah Berdirinya Bendung Katulampa

Aliran air irigasi dengan debit minimum 1,00 m3/detik ini melayani wilayah sebagian Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten Depok.

Andi menegaskan bangunan yang sudah berdiri sejak zaman Belanda ini bukanlah bendungan, melainkan bendung.

Ia juga menjelaskan bahwa Bendung Katulampa bukan pengendali banjir, namun hanya memberikan peringatan dini.

Di Bendung Katulampa, terdapat indikator tingkat siaga yang mengacu pada ketinggian air yang mengalir di Sungai Ciliwung.

Adapun indikator tingkat siaga di mercu Bendung Katulampa, yakni warna hijau siaga IV dengan tinggi air 80 cm, warna biru siaga III tinggi air 150. warna kuning siaga 2 ketinggian air 200, dan siaga 1 yang ditandai warna merah dengan tinggi air lebih dari 200 cm.

Ketinggian air di mercu Katulampa digunakan sebagai indikator besaran debit yang terjadi untuk diinfokan kepada petugas demi kesiagaan penanganan banjir.

Bendung Katulampa kerap menjadi sumber informasi penting bagi warga Bogor dan Jakarta.

Hal itu tidak terlepas dari peran Andi Sudirman sebagai Kepala Jaga Bendung Katulampa.

Sosok pria berkacamata itu sehari-harinya mengontrol dan memantau debit air sungai Ciliwung yang mengalir ke Jakarta.

Baca: Menguak Misteri Bendung Katulampa, Wangi Bunga Bertanda Banjir hingga Munculnya Pasukan Berkuda

Peran Andi sebagai penjaga Mercu Bendung Katulampa sangatlah diperlukan.

Pasalnya, satu informasi yang ia sebarkan mengenai debit air dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Seperti diketahui, bahwa bencana banjir yang beberapa kali terjadi di Jakarta tidak lepas dari besarnya debit air dari hulu sungai Ciliwung yaitu kawasan Puncak.

Di balik hiruk pikuknya itu, Bendung Katulampa juga menyimpan sejumlah kisah misteri yang beredar di kalangan masyarakat Katulampa.

Andi pun tak menampik atas kisah misteri yang beredar di masyarakat.

Sebelum ramai penduduk seperti sekarang, Bendung Katulampa kabarnya dikelilingi oleh pohon-pohon lebat. (*)

#BendungKatulampa #WangiBunga #PasukanBerkuda

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda