TRIBUN-VIDEO.COM - Dikutip dari Tribun Health, ada beberapa penelitian yang sudah berjalan di dunia mengenai vaksin-vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun.
Namun memang penelitian tersebut masih terbatas pada percobaan dimana uji klinis belum diresmikan sebagai penggunaan pada anak.
Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, mengatakan, vaksin Pfizer, sudah ada penelitian pada anak usia 5 sampai 11 tahun diberikan dosis sepertiga dari dosis dewasa hasilnya cukup baik.
Demikian pula pada vaksin Sinovac yang sedang dalam penelitian pada anak yang berusia mulai dari 6 bulan sampai 17 tahun di beberapa negara seperti Kenya, Chili, dan Filipina.
Baca: Ribuan Imigran dari Berbagai Negara Disuntik Vaksin Pfizer di Medan, Dilakukan dalam Sehari
Baca: Pfizer, BioNTech, & Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik, Disebut Memonopoli Negara Kaya
Dari penelitian yang sudah dilakukan ternyata kekebalan yang ditimbulkan pada vaksin yang sama yang diberikan kepada anak dibandingkan dengan dewasa lebih tinggi menyebabkan kekebalan pada anak-anak.
Apabila vaksin tersebut terbukti aman bagi anak, maka bisa segera diberikan pada anak-anak di Indonesia.
Biasanya gejala-gejala yang timbul pasca vaksinasi adalah demam, bengkak pada lokasi suntikan, pusing hingga sakit perut.
Umumnya KIPI atau kejadian ikutan pascaimunisasi akan menghilang dalam waktu 24 sampai 48 jam.
Dokter menuturkan jika tidak perlu diberikan obat sebelum pemberian vaksinasi.
Hal ini lantaran terbukti bahwa pemberian obat sebelum dilakukan vaksinasi justru membuat efektivitas dari vaksinasi menjadi kurang baik.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Apakah Vaksin Pfizer dan Sinovac Aman Diberikan Pada Anak? Begini Tanggapan Dr. dr. Ariani Dewi W
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.