Puluhan Pengungsi Rohingya dari Myanmar Gugat Facebook, Tuding FB Promosikan Ujaran Kebencian

Editor: Panji Anggoro Putro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pengugsi Rohingnya dari Myanmar di Amerika Serikat dan Inggri menuding Facebook telah melakukan promosi ujaran kebencian terhadap mereka.

Algoritma Facebook dianggap memperkuat kebencian terhadap warga Rohingya.

Warga Rohingnya pun menuntut kompensasi sebesar lebih dari USD 150 miliar, atau sekitar Rp 2.161 triliun.

Baca: Pengungsi Rohingnya Makan Tiga Kali Sehari Disediakan IOM

Dilansir Tribunnews.com, di Inggris, sebuah firma hukum bahkan sudah mewakili beberapa pengungsi untuk menulis surat ke pihak Facebook dengan beberapa poin pertanyaan.

Dalam isi surat tersebut menyebutkan beberapa keluhan.

Pertama, algoritma Facebook disebut memperkuat kebencian terhadap warga Rohingya.

Kedua, perusahaan ini tidak melibatkan pemeriksa fakta yang tahu benar situasi politik di Myanmar.

Ketiga, Facebook dinilai gagal menghapus postingan atau akun penghasut kekerasan terhadap etnis minoritas ini.

Baca: Jadi Media Penyebar Hoaks Covid-19 Terbanyak, Facebook Deteksi Ribuan Unggahan Berita Bohong

Bahkan pihaknya menilai, Facebook telah gagal menghapus postingan atau akun penghasut kekerasan terhadap etnis minoritas ini.

Untuk di wilayah Amerika Serikat, mereka menuduh Facebook telah memperdagangkan nyawa orang-orang Rohingnya untuk penetrasi pasar yang baik di negara kecil wilayah Asia Tenggara.

Bahkan Facebook juga di klaim telah mempromosikan kekerasan terhadap minoritas Rohingya.

Hingga detiki ini pihak Facebook, yang telah berganti nama Meta, belum menanggapi tuntutan tersebut. (*)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rohingya Tuntut Facebook, Medsos Buatan Zuckerberg Dituding Promosikan Ujaran Kebencian

# pengungsi # Myanmar # Rohingya # Facebook # ujaran kebencian # kekerasan # TRIBUNNEWS UPDATE

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda