Kriminolog Ungkap Kasus Subang Sulit Terungkap, Sebut Ada yang Kurang dari Polisi: TKP Bukan di Sana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUN-VIDEO.COM - Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyebut kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti di Subang pada 18 Agustus 2021 merupakan pembunuhan berencana yang sulit diungkap.

"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana, jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil Anwar saat dihubungi, Sabtu (30/10/2021).

Menurut dia, untuk mengungkap kasus ini, diperlukan saran dan prasarana yang menunjang, salah satunya digital forensik.

"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensik. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya, karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya, penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana prasarana untuk itu," katanya.

Baca: Sosok Ini yang Minta Danu Bersihkan Kamar Mandi Pembunuhan di Subang, Sempat Injak Barang Bukti Ini

Selain masalah digital forensik, Polisi juga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Namun, dalam perkara ini, kata dia, Polisi tak perlu mengejar pengakuan. Sebab, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil.

"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian, karena di awalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka, karena memang kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, kekuasaan, uang dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak jadi masalah," ucapnya.

Saat ini, penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak itu telah mendapat bantuan dari Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri. Yesmil Anwar mendukung langkah tersebut, namun tetap harus didukung dengan sarana pra sarana yang menunjang.

Baca: Danu Diperiksa Selama 8 Jam Terkait Kasus Pembunuhan di Subang, Diminta Klarifikasi Lagi

"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukan polisi antusias mengungkap ini, tapikan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," katanya.

Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil. Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23).

Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Baca berita lainnya terkait Pembunuhan di Subang

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kriminolog Unpad Sebut Ada yang Kurang dari Polisi dalam Ungkap Kasus Amalia Subang

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda