TRIBUN-VIDEO.COM - Momen seremonial kemenangan juara Piala Thomas 2020 pada Minggu (17/10/2021) tidak ada kibaran bendera Merah Putih lantaran buntut sanksi yang diberikan oleh Badan Antidoping Dunia (WADA).
Hal ini membuat Pengamat olahraga sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Pengurus Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) untuk mundur dari jabatannya.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (18/10/2021), Akmal memaparkan, pernyataannya tersebut sebagai wujud pertanggungjawaban atas keteledoran yang membuat Indonesia mendapat sanksi dari WADA.
Tidak dikibarkannya bendera Merah Putih sangat disayangkan karena capaian juara Piala Thomas dinantikan setelah 19 tahun.
Adapun yang ditampilkan dalam seremonial juara adalah bendera berlogo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Ia menyebut pertama kali dalam sejarah 14 kali Piala Thomas tanpa adanya prosesi pengibaran bendera Merah Putih.
"Pertama kali dalam sejarah 14 kali juara Piala Thomas tanpa pengibaran bendera Merah Putih, Menpora dan pengurus LADI harus mundur sebagai bentuk tanggung jawab keteledorannya sehingga dapat sanksi dari WADA," ujar Akmal, Senin (18/10/2021).
Akmal menerangkan, penyebab utama sanksi yang dijatuhkan bagi Indonesia lantaran target sampling test doping yang tidak terpenuhi.
Ia menerangkan, LADI sudah diwanti-wanti oleh WADA sejak bulan lalu.
Diketahui, LADI dinyatakan non complay pada (14/9/2021).
Baca: Tak Ada Bendera Merah Putih saat Indonesia Juara Piala Thomas, Taufik Hidayat Semprot Pemerintah
Baca: Indonesia Juara Piala Thomas, Kemenpora Kena Semprot Warganet karena Tak Ada Bendera Merah Putih
"LADI dinyatakan non comply pada 14 September 2021 dan diberi kesempatan banding 21 hari, yang jatuh pada 7 Oktober kemarin," tukasnya.
Dengan status tersebut, Indonesia menjalani beberapa konsekuensi.
Di antaranya tidak boleh terlibat aktif dalam semua kegiatan WADA dan Komite Olimpiade Internasional.
Termasuk delegasi tidak diterima dalam berbagai acara resmi.
Selain itu juga partisipasi atlet akan dibatasi dalam kejuaraan dunia atau regional.
Seperti halnya yang terjadi tidak ada bendera dan lagu kebangsaan.
"Termasuk delegasi tidak diterima dalam berbagai acara resmi."
"Juga partisipasi atlet dalam kejuaraan dunia, internasional atau regional akan dibatasi, seperti tidak ada bendera dan lagu kebangsaan," imbuhnya.
Tak hanya itu, sejumlah konsekuensi lain dapat mengancam Indonesia.
Seperti tidak diperbolehkan menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional.
"Bahkan nge-bid pun tidak boleh," terang Akmal.
"Tapi kalau even yang akan di-host sudah mepet waktunya, misalnya Indonesia Open di Bali bulan depan, masih diteruskan dengan catatan kegiatan antidopingnya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk WADA," lanjutnya.
Apabila hingga tahun depan sanksi dari WADA belum dicabut maka penyelenggaraan Indonesia Open tahun depan bisa dibatalkan.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Kena Sanksi WADA, Akmal Marhali: Menpora dan Pengurus LADI Harus Mundur!
# Piala Thomas 2020 # WADA # Piala Thomas # LADI # Zainudin Amali
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.