TRIBUN-VIDEO.COM - Pighak SMA Negeri 21 Medan akhirnya meminta maaf terkait dugaan pungli berkedok SPP (sumbangan pembinaan pendidikan).
Permintaan maaf itu disampaikan pihak sekolah dalam dialog yang digelar bersama orang tua siswa.
Dalam dialog itu, orangtua siswa juga menceritakan secara lengkpa menceritakan awal mula terkait dugaan pungli berkedok SPP tersebut.
Sebelumnya, kabar mengenai dugaan pungli berkedok SPP Rp 120 ribu diungkap oleh salah seorang wali murid di media sosial.
Terkait hal itu, Kepala Sekolah SMAN 21, Sunariyo, dan Kepala Komite, M Sitio mengakui ada kesalahan redaksi dalam surat.
Sunariyo menceritakan awalnya untuk membuat surat pemberitahuan itu, pada 18 Agustus 2021, pihaknya bersama Komite Sekolah mengadakan rapat.
"Sebenarnya kalau tahun sebelumnya dalam rapat soal SPP ini pasti melibatkan orangtua siswa, tapi karena ini masa pandemi hanya perwakilan saja yang datang," katanya kepada Tribun Medan di kantornya, Senin (4/10/2021).
Agendanya saat itu membahas masalah pembelajaran. Kemudian jumlah siswa baru yang diterima serta rencana anggaran untuk 2021/2021.
Diaktakan, salah satu hasil rapat ditetapkan uang SPP Rp 120 per bulan per siswa.
Uang SPP itu kemudian akan dialokasikan untuk pegawai honor, administrasi, keperluan siswa, penjaga sekolah, pihak keamanan, dan lainnya.
"Selama ini di sekolah kalau ada kegiatan paskibraka, perpisahan, keagamaan, dari situ semua uangnya," sebutnya. (*)
# LIVE UPDATE # pungli # SPP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.