Anemia Aplastik, Jenis Kelainan Darah Disebabkan Kegagalan Sumsum Tulang Menghasilkan Sel Darah

Editor: Aprilia Saraswati

Video Production: Panji Yudantama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Anemia aplastik adalah salah satu jenis kelainan darah yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah.

Pada kondisi ini, sumsum tulang tidak dapat memproduksi salah satu atau seluruh sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.

Penyakit ini merupakan tipe anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun), seperti virus, penggunaan obat-obatan (misalnya, kloramfenikol), zat kimia berbahaya (misalnya, pestisida), kehamilan, radiasi, ataupun kemoterapi.

Penyakit ini merupakan tipe anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun), seperti virus, penggunaan obat-obatan (misalnya, kloramfenikol), zat kimia berbahaya (misalnya, pestisida), kehamilan, radiasi, ataupun kemoterapi. (4-u.info)

Penyebab

Terdapat dua jenis anemia aplastik, yaitu anemia aplastik yang didapat dan anemia aplastik yang diturunkan.

Anemia aplastik yang diturunkan biasanya disebabkan oleh kerusakan gen.

Beberapa penyakit keturunan yang dapat menimbulkan anemia aplastik, antara lain anemia Fanconi, Sindrom Shwachman-Diamond, diskeratosis kongenital, dan anemia Diamond-Blackfan.

Kelainan ini biasanya diidap oleh anak-anak atau pada usia muda.

Sedangkan, anemia aplastik biasanya terjadi pada orang dewasa.

Penyakit ini merupakan tipe anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun), seperti virus, penggunaan obat-obatan (misalnya, kloramfenikol), zat kimia berbahaya (misalnya, pestisida), kehamilan, radiasi, ataupun kemoterapi.

Pada beberapa kasus, anemia aplastik tidak dapat dijelaskan penyebabnya (idiopatik).

Gejala

Setiap jenis sel darah memiliki fungsi khusus di dalam tubuh.

Sel darah merah berfungsi utama untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih bertugas untuk melawan infeksi dan platelet untuk mencegah perdarahan.

Keluhan yang timbul pada pengidap aplastik dapat berbeda-beda pada setiap pengidapnya tergantung pada jenis sel darah apa yang mengalami defisiensi.

Pada kondisi defisiensi sel darah merah, keluhan dapat berupa:

- Mudah mengantuk.

- Lemas.

- Merasa lemah.

- Pucat.

- Pusing atau nyeri kepala.

- Sesak napas.

- Nyeri dada.

- Jantung berdebar-debar.

Pengidap anemia aplastik dapat mengalami gejala berikut (saat dalam keadaan defisit sel darah putih):

- Demam.

- Mudah sakit atau mengalami infeksi berulang.

Jika jumlah platelet rendah, maka tubuh akan mengalami:

- Mudah memar.

-Perdarahan, seperti mimisan atau perdarahan gusi

Pengobatan

Terapi pada anemia aplastik bergantung pada beratnya penyakit.

Pada keadaan yang ringan, belum diperlukan pengobatan.

Pada keadaan yang lebih berat, pengobatan untuk mempertahankan jumlah sel darah ataupun memperbaiki fungsi sumsum tulang dapat diberikan.

Jenis pengobatan yang dapat diberikan, antara lain:

Obat-Obatan

Dokter akan memberikan terapi untuk mencegah dan mengobati infeksi, menstimulasi sumsum tulang, ataupun menekan sistem imun untuk mencegah penyakit semakin berat.

Jenis obat yang diberikan untuk mengobati infeksi, biasanya tergantung jenis infeksi yang dialami.

Transfusi Darah

Transfusi darah bertujuan untuk mempertahankan jumlah sel darah yang cukup untuk mempertahankan tubuh agar tetap sehat.

Pemberian transfusi dilakukan melalui selang intravena ke pembuluh darah.

Transplantasi Sumsum Tulang

Penggantian sumsum tulang belakang dari pendonor yang sehat dapat berpotensi menyembuhkan anemia aplastik.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Anemia Aplastik

# anemia # sumsum tulang # sel darah merah # sel darah putih

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda