TRIBUN-VIDEO.COM - Polisi terus mendalami kasus paket satu sianida di Bantul , Yogyakarta.
Dari penyelidikan sementara, Aiptu T, pria yang menjadi target utama kiriman sate sianida membantah menikah siri dengan NA (25), tersangka pengirim sate.
Di sisi lain, polisi terus memburu R, rekan NA yang diduga menjadi pembisik untuk mengirim paket sate beracun.
Baca: Begini Kata Aiptu T soal Kabar Nikah Siri dengan Nani Pengirim Sate Sianida: Sebatas Pelanggan Biasa
Aiptu T sudah memberikan keterangan terhadap aparat Polres Bantul terkait hubungannya dengan NA (25).
Dalam keterangannya, Aiptu T mengatakan ia dengan NA hanya sebatas pelanggan salon di tempat kerja NA.
"Hubungannya sebatas pelanggan biasa saja. Tidak ada hubungan khusus atau spesial," kata Kasat Reskrim Polres Bantul , AKP Ngadi, Rabu (05/05/2021), dikutip dari TribunJogja.
Meski demikian, keterangan yang diberikan oleh Aiptu T itu baru sebatas lisan, belum dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Baca: Aiptu Tomy Dipanggil Propam Polda DIY soal Sate Maut, Bantah Telah Nikah Siri dengan Pelaku
Ngadi menyatakan pihaknya bakal kembali melakukan konfirmasi terkait pengakuan Aiptu T.
Selain itu, tidak menurup kemungkinan untuk memanggil istri Aiptu T.
"Kami masih mendalami (terkait nikah siri), ya ada kemungkinan (memanggil istri Aiptu T)," ujarnya.
Polresta Yogyakarta masih menungggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan nikah siri Aiptu T dengan NA.
Diketahui, kabar Aiptu N menikah dengan NA diungkap oleh Ketua RT tempat tinggal NA.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwada Wahyu Anggoro memnyatakan sebelum ada kepastian Aiptu T menikah siri dengan NA, tim Provos belum akan bertindak.
"Belum terbukti. Tunggu hasil riksa di Bantul dulu. Ketua RT setempat kan baru cerita," katanya, kepada Tribunjogja.com, Rabu (5/5/2021).
Baca: Pengakuan Aiptu T saat Diperiksa soal Hubungan dengan Pengirim Sate Sianida: Sebatas Pelanggan Biasa
Saat ini, polisi masih terus memburu R, pria yang disebut menjadi pembisik NA untuk mengirim paket beracun ke Aiptu T.
Polisi mengaku kesulitan melacak R karena ponsel R sudah tidak aktif lagi.
"Kami kesulitan melacak karena hp-nya R mati. (Ponselnya) Sudah mati setelah NA tertangkap. Mungkin tahu karena sudah viral di medsos. Sudah mati sejak Sabtu (1/5)," kata AKP Ngadi kepada wartawan, di Mapolres Bantul, kemarin.
Polisi juga sudah berusaha mengorek informasi tentang R.
Namun, haslnya minim informasi karena R seorang yang tertutup.
"Kami belum bisa korek identitas R, karena R ini menurut keterangan NA tertutup. Jadi R itu katanya tidak pernah menceritakan soal kehidupan pribadi, profesinya, alamat rumah juga nggak tahu. Tetapi R ini ingin tahu banyak soal NA,"sambungnya.
Menurut keterangan NA kepada polisi, R dan NA banyak berkomunikasi saat bertemu di salon.
"NA ini curhat banyak ke R lewat jalur darat, saat jadi pelanggan (di salon NA). Sedangkan R dan T (Tomy) ini sama-sama pelanggan," lanjutnya.
Guna mencari informasi tentang R, polisi juga sudah menggeledah salon tempat NA bekerja.
Baca: Pertanyakan Nama Aiptu Tomy dan Istri Belum Jadi Saksi Kasus Sate Sianida, Polisi Didesak Transparan
Namun, hasilmya belum ada informasi memadai.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi, Kamis (6/5/2021), dikutip dari TribunJogja.
"Kami sudah cek di sana (salon NA bekerja), kami sudah geledah tempatnya juga. Kami tidak menemukan apa-apa, jaket NA kan sudah dibuang, sisa sianida juga tidak. Sudah dibuang sesuai keterangan NA," sambungnya.
Pihaknya juga berupaya mencari sosok R melalui CCTV.
Petugas telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi salon maupun lokasi yang memungkinkan R terekam CCTV.
Baca: Target Utama Sate Sianida di Bantul Disebut Sudah Nikah Siri dengan Pelaku, Ngaku Duda ke Keluarga
"Kalau di sana (salon NA bekerja) tidak ada CCTV," lanjutnya.
Ia memastikan saat ini proses penyidikan terkait sate sianida masih terus dilanjutkan.
Proses penyidikan pun masih tetap ditangani oleh Polres Bantul.
Diberitakan sebelumnya, dalam kasus paket sate beracun yang menewaskan bocah 8 tahun ini, polisi telah menetapkan satu tersangka yakni NA.
NA ditangkap di kediamannya di Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, pada Jumat (30/4/2021).
Baca: Viral Foto Nani Pengirim Sate Beracun Berdaster Dalam Sel, Berawal dari Status WA Istri Polisi
NA mengirimkan paket sate yang sudah ditaburi racun dan mengirimkannnya untuk Aiptu T.
Namun, paket sate ini ditolak oleh Aiptu T karena tidak mengenal pihak yang mengirim.
Sate itu kemudian dibawa oleh Bandiman, ojek online yang diminta mengantar sate, ke rumah dan diberikan kepada anak dan istrinya. (*)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TERBARU Kasus Sate Beracun: Aiptu T Buka Suara soal Kabar Nikah Siri hingga Polisi Geledah Salon NA
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.