Polemik Vaksin Nusantara, RSPAD Gatot Soebroto Siap Buka-bukaan soal Efek Samping ke BPOM

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Vaksin Nusantara kini tengah hangat diperbincangkan oleh sejumlah kalangan.

Terlebih adanya laporan yang menyebut sebanyak 71,4 persen relawan mengalami kejadian tak diinginkan grade 1 dan 2.

Terkait hal ini, pihak RSPAD Gatot Soebroto akan buka-bukaan terkait efek samping Vaksin Nusantara ke BPOM.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI Nyoto Widyo Astoro dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (19/4).

Dikutip dari Tribunnews.com, Nyoto menyatakan RSPAD Gatot Soebroto akan memberikan penjelasan mengenai vaksin berbasis sel dendritik ini ke BPOM.

Baca: Vaksin Nusantara Tuai Polemik hingga Tak Dapat Izin BPOM, Disebut Tetap Lanjutkan Uji Klinis Fase II

Pihaknya berjanji tak akan menutup-nutupi laporan mengenai uji klinis vaksin.

Termasuk soal kejadian tidak diinginkan yang dialami oleh relawan.

"Itu bidang pokok peneletian pasti itu lah yang akan dicatat gejala efek samping itu akan dicatat dengan baik, kemudian dilaporkan kepada pemangku jabatan dalam hal ini BPOM kalo dalam penelitian."

"Karena ini mengenai penelitian terhadap manusia jadi akan dilaporkan kepada BPOM. Jadi semua gejala-gejala tidak ada yang ditutupi atau tidak dilaporkan. Jadi semua gejala akan dilaporkan," kata Nyoto.

Nyoto juga menambahkan pihaknya akan menyerahkan penilaian terhadap kelayakan gejala efek samping tersebut kepada BPOM.

"Dan nanti tentu saja yang nanti akan menilai adalah BPOM, apakah gejala ini bisa layak dan sebagainya dalam vaksin ya, tapi itu hal yang biasa," kata Nyoto.

Ia menyebut, semua proses vaksinasi akan menimbulkan gejala, termasuk demam.

Meski begitu, gejala ini masih bisa diatasi selama masih normal.

Baca: Eks Menkes Terawan Ternyata Sudah Gagas Vaksin Nusantara Sejak Menjabat Jadi Menteri

Sebelumnya diberitakan, BPOM mengumumkan data hasil uji klinik fase 1 Vaksin Nusantara.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, uji klinik fase 1 mengungkapkan, sebanyak 20 dari 28 subjek (71.4%) mengalami Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) meskipun dalam grade 1 dan 2.

Gejala tersbeut yakni nyeri otot, nyeri kepala, kemerahan, gatal, lemas, mual, dan sebagainya.

Berdasarkan protokol uji klinik, pelaksanaan uji klinik baru dihentikan apabila relawan mengalami Kejadian Tidak Diinginkan grade 3.

(TribunVideo.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul RSPAD Gatot Soebroto Akan Buka-bukaan Soal Efek Samping Vaksin Nusantara ke BPOM

Baca berita terkait lainnya

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda