Seollal, Tahun Baru di Korea yang Dianggap Sakral dan Waktu Berkumpulnya Keluarga Besar

Editor: Panji Anggoro Putro

Video Production: Panji Yudantama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Seollal (Tahun Baru Imlek; hari pertama kalender lunar) adalah salah satu hari libur nasional paling terkenal di Korea.

Meskipun banyak yang merayakan Sinjeong (Tahun Baru Matahari; 1 Januari dari kalender Gregorian / Barat), orang Korea juga merayakan Seollal, yang biasanya berlangsung selama tiga hari (hari H, satu hari sebelum, dan satu hari berikutnya).

Lebih dari sekedar liburan untuk menandai awal tahun baru, Seollal sungguh merupakan acara khusus bagi orang Korea.

Baca: Perayaan Imlek 2021 di Vihara Gayatri Depok, Pengunjung Menurun Drastis Serta Harapan Para Jamaah

Hari tersebut bukan hanya hari untuk memberi hormat kepada leluhur, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengobrol dengan anggota keluarga.

Selama Seollal, orang Korea biasanya melakukan ritual leluhur, memainkan permainan tradisional, makan makanan tradisional, mendengarkan cerita dan berbincang hingga malam.

Seollal jatuh pada tanggal yang sama dengan Tahun Baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Cina).

Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul "keesokan harinya" di Korea dibanding di Cina, dan Seollal akan dirayakan sehari setelah Imlek di Cina.

Tradisi

Sebelum Tahun Baru (H-1)

Hari terakhir bulan 12 Kalender Korea dinamakan seotdal geumeum dan malam sebelum tahun baru dinamakan jeya atau jeseok.

Karena merupakan hari yang terakhir, sebisa mungkin orang-orang akan melunasi semua utang dan pembayaran serta berhenti menagih utang sampai tanggal 15.

Pada jeseok, rumah tangga sibuk mempersiapkan tahun baru sampai tengah malam dan saling memberi hadiah akhir tahun berupa makanan dan minuman yang enak kepada kerabat.

Tradisi ini dinamakan sechan atau hadiah makanan.

Di Korea, kesibukan untuk mempersiapkan Seollal dimulai beberapa hari sebelumnya.

Makanan disiapkan terlebih dahulu dan orang-orang mulai membeli dan mengemas hadiah untuk orang tua dan kerabat mereka.

Bagian penting lain dari mempersiapkan Seollal bagi banyak orang adalah membuat rencana perjalanan untuk mengunjungi ke kota asal mereka.

Orang berbondong-bondong memesan bus, kereta api, atau tiket pesawat sebelum semua terjual habis.

Bepergian selama liburan dapat memakan waktu dua hingga empat kali waktu perjalanan normal karena lalu lintas yang padat.

Baca: Yu Sheng, Olahan Salad Ikan Segar dengan Irisan Sayuran Wortel dan Lobak yang Disajikan saat Imlek

Hari Tahun Baru (Hari-H)

Pada pagi hari tahun baru, seluruh anggota keluarga, orang tua, pemuda-pemudi, pria dan wanita setelah mandi di pagi hari, mengenakan baju baru untuk menyambut tahun baru, dimana tradisi ini dinamakan seolbim.

Setelah itu mereka akan melakukan jeongjo charye, memberi salam kepada leluhur.

Kemudian, mereka mengunjungi dan memberi salam tahun baru (sebae) kepada kakek-nenek, orang tua, saudara yang lebih tua dan tetangga.

Orang tua menerima kunjungan dan salam dari anak-cucu serta saudara-saudara yang lebih muda.

Sementara itu, setelah memberi salam tahun baru kepada orang tua dan kakek-nenek, para pemuda baru boleh bertemu dan berkumpul.

Sudah menjadi tradisi pada tahun baru, para tamu dihibur dan disajikan makanan.

Untuk orang dewasa biasa disajikan minuman keras, dan anak-anak diberi orang tuanya angpao (sebaetdon), kue dan buah-buahan.

Orang yang sedang dalam masa berkabung selama satu atau dua tahun tidak melakukan kunjungan pada saat tahun baru, melainkan hanya menerima kunjungan saja. (Tribunnewswiki/Septiarani)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Seollal (Tahun Baru Korea)

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda