Jogo Tonggo Jadi Strategi Menjaring Pemudik yang Nekat Datang ke Kota Solo

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Fikri Febriyanto

Video Production: Fikri Febriyanto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak video lengkapnya DI SINI

TRIBUN-VIDEO.COM - Beredar informasi terkait ancaman pemudik di Kota Solo akan dikarantina.

Hal ini cukup ramai di masyarakat terlebih banyak komentar yang pro dan kontra.

Ada informasi terbaru dari Pemkot bahwa informasi itu akan dibatalkan.

Lalu seperti apa penjelasannya, terkait hal itu Ahyani selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Solo memberikan tanggapannya di acara Overview Tribunnews pada 17 Desember 2020.

Ia memaparkan mobilitas warga yang cukup padat dan penggunaan ruang publik yang besar membawa dampak kenaikan Covid-19 di Kota Solo.

"Sampai sekarang rasanya tak terkendali, kita itu kasus harian itu rata-rata sampai 40," ujar Ahyani.

Bahkan ia juga memaparkan bahwa kini rumah sakit yang ada di Solo sampai penuh.

Ahyani juga menjelaskan terkait siapa saja yang akan dikarantina di Kota Surakarta bila nekat mudik.

"Yang tidak bawa SWAB (surat hasil) di pemukiman yang masuk Kota Surakarta, usianya tidak dibatasi," ujar Ahyani.

Ia juga menjelaskan untuk menjaring para pemudik, Pemkot Solo dan Satgas Covid-19 menerapkan sistem Jogo Tonggo.

Sistem ini berjalan dengan cara warga akan melaporkan tetangga yang kedatangan pemudik.

Simak selengkapnya pada video di atas. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda