Kisah Remaja Sragen yang Terpisah 11 Tahun dengan Keluarga, Bisa Bertemu Berkat Google Street View

Editor: Panji Anggoro Putro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Ervan Wahyu Anjasworo (16) akhirnya bertemu dengan keluarganya usai 11 tahun terpisah.

Ervan yang saat itu berusia 6 tahun terpisah dengan orang tuanya di Kemayoran Jakarta Pusat.

Upaya untuk bertemu keluarga selama bertahun-tahun, akhirnya membuahkan hasil saat usia Ervan menginjak 16 tahun.

Kenangan semasa kecil bersama neneknya berbelanja di Pasar Gonggang menjadi kenangan yang selalu dingatnya selama masa pencarian bertemu dengan keluarga.

Pasalnya, hanya itu kenangan yang masih lekat dalam ingatannya selama terpisah dengan Keluarga.

Hingga akhirnya Ervan dapat dipertemukan dengan ayahnya, Suparno (39).

Dia mengatakan, saat itu dirinya memanfaatkan komputer di tempat pelatihan kerja untuk mencari alamat Pasar Gonggang dan melihat kondisi pasar melalui mesin pencarian Google Street View.

"Awalnya saya tidak tahu rumah saya dimana. Ingatnya hanya Pasar Gonggang aja. Setelah tahu alamatnya, saya catat terus saya berikan kepada ketua panti."

"Akhirnya diberikan alamat itu ke TKSK di Sragen dan Solo."

"Selang seminggu akhirnya ketemu," katanya kepada TribunJateng.com saat ditemui di kediaman neneknya daerah Panurejo RT 18/6 Desa Kedungupit Kecamatan/Kabupaten Sragen, Minggu (11/10/2020).

Setelah itu, dirinya disodori foto oleh pihak balai.

Baik itu foto kondisi rumah nenek, foto orang tua dan fotonya semasa kecil.

Dengan melihat foto-foto tersebut, akhirnya memori kenangan lamanya muncul kembali dan Ervan memastikan foto tersebut merupakan orang tuanya dan kampung halamannya.

Petemuan Ervan dengan keluarganya akhirnya terwujud pada Senin (5/10/2020).

Ervan mengungkapkan, saat pertama kali bertemu ayahnya, dia langsung memeluknya dan berbincang banyak.

"Rasanya bahagia, campur, sedih juga. Tidak menyangka juga bisa bertemu lagi. Setelah 11 Tahun terpisah," ungkapnya.

Ervan menceritakan, selama terpisah dengan keluarga sempat hidup di jalanan bersama pengamen selama dua tahun.

Kesehariannya dihabiskan dengan mengamen bersama rombongan pengamen, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Baik di wilayah Jakarta, Bogor bahkan Solo dan beberapa kota lainnya. Mulai dari mengamen di warung, bus dan pinggir jalan.

Hingga dirinya mulai menata hidup saat berada di dinas sosial, panti asuhan dan tempat pelatihan kerja di daerah Bogor.

Sebelum berada di tempat pelatihan kerja, Ervan sempat diasuh oleh tiga orang.

Dirinya pun masih ingat nama tiga orang itu.

Saat itu dirinya sempat di sekolahkan dan didaftarkan di pondok pesantren.

"Pertama Pak RT, almarhum Cipluk Surya di Parung Bogor, kedua Mbah Elie Martatit di Cilandak Bogor dan Wiwit di Kota Bogor," kenang laki-laki kelahiran 20 Oktober 2003 itu.

Saat bertemu setelah berpisah lama dengan anak pertamanya itu, Suparno lantas mengenali anaknya dari raut mukanya.

Meski ada perbedaan secara fisik setelah 11 tahun berpisah.

Dirinya bersama pegawai Dinas Sosial Sragen berangkat menemui anaknya di Bogor pada Minggu (4/10/2020).

"Rasanya bahagia. Nanti rencananya mau di sekolahkan lagi," terangnya.

Dia menuturkan sejak merantau ke Jakarta pada 2000-2001 lalu, Ervan memang kerap diasuh neneknya semasa kecil.

Hingga akhirnya dia memutuskan mengajak Ervan untuk liburan di Jakarta pada 2009 lalu.

"Saat itu umurnya enam tahun menginjak tujuh tahun. Pas ngembalikan gambot, ketemu orang (pengamen)."

"Dibilangin kalau pulang lewat sini, namanya anak kecil kan ngikut. Setelah itu tidak bertemu lagi," terangnya.

Sejak Ervan hilang, Suparno sempat melaporkan kejadian itu ke kepolisian daerah setempat.

Namun urung membuahkan hasil, hingga akhirnya dipertemukan kembali dengan putranya itu beberapa hari lalu. (Ais)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Cerita Ervan Remaja Sragen Terpisah 11 Tahun dengan Keluarga Saat di Jakarta, Akhirnya Bertemu Ayah

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda