Viral News
DITUDING PUNGLI, Dedi Mulyadi Respons Santai Emak emak yang Semprot Dirinya
TRIBUN-VIDEO.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kritikan seorang wanita soal Gerakan Rereongan Poe Ibu. Program iuran Rp 1.000 dari masyarakat.
Mulai dari ASN, pelajar, dan warga diminta menyisihkan uang Rp 1.000 per hari.
Seperti biasanya, Dedi Mulyadi membuat surat edaran sebagai dasar hukum untuk menjalankan gerakan tersebut.
Gerakan Rereongan tertuang dari SE Nomor 149/PMD.03.04/KESRA yang ditandatangani Dedi Mulyadi pada 1 Oktober 2025.
Seorang wanita berhijab di akun rakyat.jelata803 mengkiritk gerakan tersebut.
"Disuruh atasannya lu bikin program mengatasnamakan rakyat, bantu desa lah, sampai anak sekolah buruh segala macam. Bahkan anak sekolah lu mau pintain Rp 1.000 per orang kali berapa juta jiwa. Semua dari kalangan masyarakat sampai bocah mau lu pungutin," katanya.
Ia menuding gerakan tersebut hanya program akal-akalan Dedi Mulyadi belaka.
"Heh otak lu jangan mengatasnamanakan rakyat. Udah kelaperan lu ye ? udah gak bisa nge-up anggaran, udah gak bisa korupsi dari berbagai sisi," katanya.
Video itu menjadi pembuka dari video Youtube Dedi Mulyadi terbaru.
Dedi Mulyadi menanggapinya dengan mendengar banyak keluhan masalah warga yang datang ke Lembur Pakuan.
Sampai ada seorang ibu yang membawa masalah tunggakan BPJS ke Dedi Mulyadi.
KDM menjadikan ibu tersebut sebagai contoh dari tujuan Gerakan Rereongan Poe Ibu.
"Rereongan warga yang Rp 1.000 dikumpul itu tujuannya tolong seperti ini. Dikumpulinnya di RT, di RW, atau di desa, terserah," kata Dedi.
Uang tersebut bisa saja digunakan untuk warga yang mengalami kesulitan.
"Kalau di desa tidak mampu bayar segitu mampunya Rp 200 ribu nanti tinggal WA ke pengaduan kabupaten. Kalau di kabupatennya tidak mampu, nanti gubernur, jadi tidak tiap hari numpuk di Gubernur," katanya.
Dedi Mulyadi memang membuka posko pengaduan di rumahnya.
Baca: ALASAN DEDI MULYADI Ajak Warga dan ASN Jabar Sisihkan Rp1.000, Pikiran Nasib Warga Tak Mampu
Namun menurutnya dengan banyaknya warga datang dari berbagai daerah justru menjadi bukti pemerintahan daerah tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
"Kalau saya sih bagus tiap hari banyak amal seperti ini, duit saya dipakai terus buat bantu warga. Tapi menunjukan fungsi kepala desa, fungsi camat, bupati , wali kota, tidak berfungsi. Buktinya warga datang langsung ke gubernur, padahal ada pemerintahan yang lebih bawah," kata Dedi Mulyadi.
Dalam Surat Edarannya, Gerakan Rereongan Poe Ibu ini bertujuan membantu kebutuhan darurat di bidang pendidikan dan kesehatan.
Dana akan dikumpulkan lewat rekening khusus Bank BJB atas nama instansi, sekolah, atau unsur masyarakat.
Uang itu akan disalurkan untuk kebutuhan mendesak.
Tujuan KDM, Rereoangan ini menjadi wadah donasi publik yang resmi dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
Baca: KENA SKAKMAT! Perilaku Ketua RT Diungkap Yai Mim di Depan Dedi Mulyadi, Dulu yang Usir Saya
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Balasan Dedi Mulyadi Dituduh Palak Pelajar Rp 1.000 Sehari, Ibu-ibu yang Nunggak BPJS Jadi Contoh
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews Bogor
Terkini Nasional
Dikritik Emak-emak soal Donasi Rp 1.000 per Hari, KDM Santai: Yang Mau Aja, Kalau Tidak ya Gapapa
21 jam lalu
Terkini Nasional
Menkeu Purbaya Komentari Kebijakan Dedi Mulyadi yang Minta Donasi Rp 1.000 per Hari ke Warga
21 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.