Tribunnews Wiki
Persit Kartika Chandra Kirana - Perkumpulan Istri Anggota TNI
TRIBUN-VIDEO.COM - Persit merupakan singkatan dari Persatuan Istri Tentara (Angkatan Darat).
Sebelum berubah nama menjadi Persit, organisasi ini dinamai dengan Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT).
Kaum Ibu Tentara (PKIT) lahir di tengah perjuangan bangsa lndonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Persit Kartika Chandra Kirana atau Persit didirikan oleh Ratu Aminah Hidayat pada 3 April 1946 di Purwakarta, Jawa Barat.
Meskipun pada saat itu belum memiliki wadah yang nyata dalam bentuk organisasi, tetapi para istri prajurit baik perseorangan maupun kelompok telah berhasil memberikan dorongan semangat kepada para prajurit untuk meneruskan perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa lndonesia.
Sejarah
Setahun setelah kemerdekaan Indonesia, organisasi istri prajurit TNI AD yang bernama 'Persit Kartika Chandra Kirana' lahir.
Organisasi ini berkembang di tengah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur telah berhasil merebut kemerdekaan.
Berawal pada 3 April 1946 saat Ny. Ratu Aminah Hidayat membentuk organisasi istri tentara di Purwakarta, Jawa Barat dengan nama Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT).
Selanjutnya di Serang, Banten juga berdiri organisasi yang sama dengan nama Persatuan Istri Tentara (PIT) yang diketuai Ny. Suhadi dan di Malang Jawa Timur organisasi tersebut diketuai Ny. S.R. Lasmindar.
Pada 15 Agustus 1946 akhirnya PKIT pun menyelenggarakan konferensi di Garut, Jawa Barat guna mempersatukan organisasi-organisasi istri tentara yang berada di daerah.
Dalam konferensi tersebut, akhirnya diputuskan bahwa PKIT berubah nama menjadi Persit.
Dalam perkembangannya organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan TNI AD itu sendiri.
Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara serta ingin turut berjuang mendampingi suami dalam menunaikan tugas negara sesuai dengan sifat kewanitaannya.
Dalam merebut kemerdekaan, kegiatan dapur umum dan palang merah telah menjadi pilihan warga Persit.
Seiring dengan perkembangan TNI AD, kegiatan Persit semakin meningkat.
Pada 25-27 Oktober 1950 di Semarang diadakan kongres I Persit dipimpin oleh Ny. R.A. Hidayat dengan keputusan antara lain, Persatuan istri tentara diubah menjadi persaudaraan istri tentara (Persit).
Mengenai struktur organisasi Persit, semua disesuaikan dengan struktur TNI AD.
Tanggal 3 April kemudian ditetapkan menjadi hari jadi Persit.
Sejarah Indonesia yang rentan akan isu-isu pergolakan ideologi dan politik pada tahun 60-an, yang mana mengakibatkan kewaspadaan akan adanya unsur-unsur non Pancasila yang masuk.
Maka pada tanggal 9-2 Desember 1964 diadakan Kongres Darurat, dengan menghasilkan berbagai keputusan termasuk sebutan pimpinan Persit yang diubah menjadi Dewan Pimpinan (DPP) Persit.
Persatuan Istri Tentara pun diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK).
Pimpinan dijabat oleh istri pimpinan TNI AD secara fungsional.
Tujuan dan Tugas Pokok
Tujuan Persit Kartika Chandra Kirana adalah :
Ikut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Membantu tugas pembinaan TNI Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai komponen pembangunan bangsa.
Mewujudkan kesatuan perjuangan istri anggota TNI yang berdasarkan rasa senasib, sepenanggungan dan seperjuangan.
Tugas Pokok Persit Kartika Chandra Kirana adalah:
Menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945
Membantu Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam pembinaan istri prajurit dan keluarganya khususnya bidang mental, fisik, kesejahteraan dan moril sehingga dapat
berpengaruh terhadap keberhasilan tugas prajurit.
Mendukung kebijaksanaan pemimpin TNI dengan membina dan mengarahkan perjuangan istri anggota TNI Angkatan Darat, menciptakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional. (3)
Arti Lambang
I. Maksud
Lambang persatuan istri prajurit (selanjutnya disingkat Persit) Kartika Chandra Kirana dimaksudkan untuk:
Menggambarkan cita-cita serta kewajiban istri anggota Tentara Nasional Indonesia (selanjutnya disingkat TNI) Angkatan Darat yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana.
Mencerminkan pola kehidupan, asas dan tujuan Persit Kartika Chandra Kirana.
II. Makna
Perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana laksana sinar Hyang Kartika dan Hyang Chandra yang menerangi, menghiasi angkasa dan menyinari kehidupan serta memberikan petunjuk alami kepada umat manusia.
Persit Kartika Chandra Kirana berkewajiban menempa para anggota menjadi insan yang berguna bagi keluarga dan TNI Angkatan Darat khususnya, negara dan bangsa umumnya serta dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada kebajikan dan kebenaran.
Cita-cita serta kewajiban Persit Kartika Chandra Kirana digambarkan dalam lambing bermakna sebagai berikut:
Bunga Wijayakusuma yang dilukiskan dengan lima kelopak daun melambangkan perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana yang berdasarkan Pancasila, untuk membantu TNI Angkatan Darat dalam rangka melaksanakan tugas.
Bokor kencana yang dilukiskan dengan cerana sesaji melambangkan kebaktian.
Keris pusaka berlekuk lima melambangkan senjata pamungkas. Lekuk lima kiasan dari lima kalimat Sumpah Prajurit.
Bulu melambangkan kecendekiaan.
Rantai pengikat melambangkan persatuan.
Kartika Eka Paksi yang digambarkan di atas Bunga Wijayakusuma serta rangkaian padi dan kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana berjuang untuk keagungan TNI Angkatan Darat.
Pita dengan tulisan Kartika Chandra Kirana yang mengikat rangkaian padi dan kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana turut serta mewujudkan kesejahteraan dan kemampuan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas.
Mata rantai berjumlah 17, kapas berjumlah 8, padi berjumlah 45 melambangkan perjuangan
Persit Kartika Chandra Kirana yang dijiwai oleh semangat 17 Agustus 1945.
III. Warna
Warna melambangkan sifat sebagai berikut:
Merah : keberanian yang gagah perkasa.
Putih : kesucian tanpa pamrih.
Kuning : keluhuran yang bijaksana dan cendekia.
Hitam : kemantapan, keteguhan dan kekekalan.
Hijau : doa, harapan dan kepercayaan.
IV. Arti Keseluruhan
Setiap anggota yang bernaung di bawah lambang Persit Kartika Chandra Kirana harus memiliki sifat dan watak:
Suci, setia, sepi ing pamrih, rame ing gawe.
Ikhlas, rela, bijaksana dan cendekia.
Berani dan bertanggung jawab.
Keseluruhan lambang berarti Persit Kartika Chandra Kirana membantu tugas prajurit TNI Angkatan Darat sebagai senjata pamungkas yang selalu setia pada sumpahnya untuk menjaga keselamatan negara dan bangsa dari marabahaya.
Lambang Persit Kartika Chandra Kirana digunakan pada:
Papan nama kantor, mimbar dan bangunan Persit Kartika Chandra Kirana.
Surat resmi, buku dan blangko yang dikeluarkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana.
Panji, pataka dan vandel.
Bendera dan seragam olah raga.
Medali Pendiri Persit Kartika Chandra Kirana.
Medali Penghargaan Persit Kartika Chandra Kirana.
Plaket Pusara Karya Persit Kartika Chandra Kirana.
Lencana Persit Kartika Chandra Kirana, Lencana Jasa Karya, Lencana Setia Bakti Bina Utama, Lencana Setia Bakti Utama, Lencana Setia Bakti Pratama, Lencana Setia Bakti Tahun, Lencana Setia Bakti 16 Tahun dan Lencana Setia Bakti 24 Tahun.
Plaket, vandel kecil serta cinderamata lainnya yang dikeluarkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana.
Ketua Umum Persit
Nama-nama Ketua Umum yang pernah memimpin organisasi Persit Kartika Chandra Kirana adalah :
1. Ny. A.H. Nasution (27 Oktober 1950 – 8 Desember 1951)
2. Ny. Sahusilawane (8 Desember 1951 – 28 Desember 1952)
3. Ny. Bambang Supeno (28 Desember 1952 – 20 Desember 1953)
4. Ny. R.A. Tahir (20 Desember 1953 – 20 April 1955)
5. Ny. Hj. R. Omon Abdurachman (20 April 1955 – 18 Juli 1955)
6. Ny. Sukaswo (18 Juli 1955 – 28 Januari 1958)
7. Ny. E. Dachyar (28 Januari 1958 – 14 Januari 1961)
8. Ny. R.A. Tahir (14 Januari 1961 – 24 April 1963)
9. Ny. S.R. Lasmindar (24 April 1963 – 12 Desember 1964)
10. Ny. A. Yani (12 Desember 1964 – 17 Juni 1966)
11. Ny. Tien Soeharto (17 Juni 1966 – 30 Juni 1967)
12. Ny. M. Panggabean (30 Juni 1967 – 12 Januari 1970)
13. Ny. Umar Wirahadikusumah (12 Januari 1970 – 3 April 1973)
14. Ny. Surono (3 April 1973 – 14 Mei 1974)
15. Ny. Makmun Murod (14 Mei 1974 – 30 Januari 1978)
16. Ny. Widodo (30 Januari 1978 – 17 April 1980)
17. Ny. Poniman (17 April 1980 – 14 Maret 1983)
18. Ny. Rudini (14 Maret 1983 – 1 Juli 1986)
19. Ny. Try Sutrisno (1 Juli 1986 – 24 Pebruari 1988)
20. Ny. Edi Sudradjat (24 Pebruari 1988 – 10 April 1993)
21. Ny. Wismoyo Arismunandar (10 April 1993 – 13 Pebruari 1995)
22. Ny. R. Hartono (13 Pebruari 1995 – 13 Juni 1997)
23. Ny. Uga Wiranto (13 Juni 1997 – 23 Pebruari 1998)
24. Ny. Afifah Subagyo Hadisiswoyo (23 Pebruari 1998 – 2 Desember 1999)
25. Ny. Titik Tyasno Sudarto (2 Desember 1999 – 18 Oktober 2000)
26. Ny. Andy E. Sutarto (18 Oktober 2000 – 6 Juni 2002)
27. Ny. Nora Ryamizard (6 Juni 2002 – 25 Pebruari 2005)
28. Ny. Angky Djoko Santoso (25 Pebruari 2005 – 31 Desember 2007)
29. Ny. Diana Agustadi Sasongko Purnomo (31 Desember 2007 – 11 November 2009)
30. Ny. Hj. Nur George Toisutta (11 Nopember 2009 s.d. 7 Juli 2011)
31. Ny. Kiki Pramono Edhie Wibowo (7 Juli 2011 s.d. 23 Mei 2013)
32. Ny. Koes Moeldoko (23 Mei 2013 s.d. 2 September 2013)
33. Ny. Wanti Budiman (2 September 2013 s.d. 25 Juli 2014)
34. Ny. Nenny Gatot Nurmantyo (25 Juli 2014 s.d. 15 Juli 2015)
35. Ny. Sita Mulyono (15 Juli 2015 s.d. sekarang)
Struktur Organisasi
Pembina Utama : Jenderal TNI Andika Perkasa
Penasehat : Ny. Nanny Hadi Tjahjanto
Pembina Harian : Mayjen TNI Heri Wiranto
Ketua Umum : Ny. Hetty Andika Perkasa
Wakil Ketua Umum : Ny. Dewi Tatang Sulaiman
Bendahara : Ny. M. Nur Rahmad
Sekretaris Umum : Ny. Heri Wiranto
Ketua Seksi Organisasi : Ny. Moch. Fachrudin
Ketua Seksi Ekonomi : Ny. Jani Iswanto
Ketua Seksi Kebudayaan : Ny. Bakti Agus Fadjari
Ketua Seksi Sosial : Ny. Dominicus Agus R.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)
Artikel ini telah ditayangkan di tribunnewswiki.com dengan judul: Persit Kartika Chandra Kirana
ARTIKEL POPULER:
Baca: Hashtag SavePalembang Trending di Twitter, Kabut Asap Pekat Tutupi Kota, BMKG: Udara Terekstrim
Baca: Sama Seperti Irish Bella, Marissa Nasution Harus Kehilangan Salah Satu Bayinya karena TTTS
Baca: Leher Kakek 65 Tahun di Sulsel Ditebas oleh Tetangga saat Korban Tidur di Teras Rumah Tetangganya
TONTON JUGA:
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: TribunnewsWiki
Chord Kunci Gitar Lagu Anak Lanang - Yeni Inka : Kulo Nyuwun Pangestu
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Babar Pisan Shinta Arsinta, Trending di Youtube
Selasa, 23 Januari 2024
Lirik Lagu Pupusing Nelongso - Happy Asmara Feat Hasan Toys : Wes Kadung Mati Rosoku
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Wirang Denny Caknan, Namung Masalah Tresno Tapi Kok Yo Loro
Minggu, 21 Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.