Senin, 12 Mei 2025

Terkini Nasional

Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI akan Suarakan 4 Isu, Ketua: Negara Tak Sedang Baik-baik Saja

Sabtu, 28 September 2019 15:45 WIB
TribunWow.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah gabungan organisasi masyarakat (Ormas) islam dan beberapa warga mengikuti Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (28/9/2019).

Dilasnsir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (28/9/2091), Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI diselenggarakan di depan Istana Negara, Jakarta.

Ketua Panitia, Ustaz Edy Mulyadi mengungkapkan terdapat empat isu yang akan disampaikan dalam aksi tersebut.

Menurutnya, keempat isu tersebut menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Isu pertama yang akan disuarakan dalam aksi tersebut yaitu unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK dan RKUHP yang berakhir ricuh beberapa waktu yang lalu.

Aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari terakhir menimbulkan korban luka, hilang, bahkan tewas.

Edy mengungkapkan, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI juga akan menyuarakan tentang adanya tindakan represif aparat kepolisian terhadap para pelajar dan mahasiswa.

Seperti diketahui, terdapat sejumlah pelajar dan mahasiswa yang mengalami luka saat aksi unjuk rasa menolak UU KPK dan RKHUP beberapa waktu terkahir.

"Aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando yang jelas ini pun berakhir ricuh dan diamankannya ratusan pelajar oleh pihak aparat," kata Edy, Jumat (27/9/2019).

Ia melanjutkan, kerusuhan yang terjadi di Papua dan Wemena juga menjadi dasar diselenggarakannya Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di depan Istana Negara itu.

Edy mengaku khawatir dengan kerusuhan Papua dan Wamena yang telah menelan banyak korban.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, isu keempat dilakukannya aksi itu adalah masalah kebakaran lahan dan kabut asap yang sampai saat ini belum terselesaikan.

Bencana kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia telah merenggut nyawa sejumlah warga dan menyebabkan masyarakat terdampak mengalami infeksi saluran pernapasan (Ispa).

Atas empat permasalahan tersebut, Edy menyebut Indonesia saat ini tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja.

"Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja," ujar Edy.

"Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. Singkat kata, pemerintah telah gagal."

Edy menambahkan, dalam aksi demonstrasi itu, pihaknya juga turut mengajak umat islam, mahasiswa, pelajar hingga emak-emak untuk bergabung dalam aksi tersebut.

"Dengan perubahan ini kembali kami menegaskan bahwa umat Islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa dan para pelajar SMU," kata Edy.

"Kami ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik.

Sementara itu. dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2019), jalan menuju Jalan Medan Merdeka Utara sudah ditutup sejak pukul 08.00 WIB.

Jalan tersebut menjadi lokasi yang dilalui massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.

Peserta aksi ini awalnya berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Peserta demonstrasi lantas tertahan di kawasan Patung Kuda, Jakarta, karena aparat kepolisian memblokade jalan menuju Istana Negara.

Aparat kepolisian menutup akses menuju Istana Negara dengan menggunakan kawat berduri.

Untuk mengamankan lokasi, terdapat sejumlah kendaraan taktis yang disiagakan, yakni 3 water cannon, 1 barracuda, 1 Pengurai Massa (Raisa) serta mobil barikade.

Ratusan aparat kepolisian pun juga dikerahkan untuk menjaga jalannya aksi unjuk rasa.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI akan Suarakan 4 Isu, Ketua: Negara Tak Sedang Baik-Baik Saja

ARTIKEL POPULER:

Baca: Demi Ikut Aksi 212, Remaja 16 Tahun Ini Nekat Tuntun Kuda dari Bogor ke Jakarta

Baca: Massa Mujahid 212 Serukan Yel-Yel Minta Jokowi Mundur Sekarang Juga

Baca: Massa Aksi Mujahid 212 Mulai Berdatangan di Sekitaran Bundaran HI

TONTON JUGA:

Editor: Aprilia Saraswati
Sumber: TribunWow.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved