Ahmad Basarah: Usut Tuntas Meninggalnya Demonstran di Kendari

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kematian dua mahasiswa saat demo di Kendari.

Menurutnya, polisi harus komprehensif mendalami peristiwa aksi demonstrasi yang berujung korban jiwa.

"Aksi demonstrasi yang berujung dengan adanya korban nyawa dan kemudian korban luka baik dari pelaku aksi demonstrasi maupun dari TNI Polri yang bertugas perlu dilakukan suatu pengusutan yang lebih komprehensif," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan ini menduga aksi mahasiswa menolak RUU KPK dan RKUHP di sejumlah daerah bermuatan politis.

Pasalnya, ada kabar menyatakan bahwa aksi yang berujung kerusuhan tersebut untuk menghambat pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karena itu, ia meminta polisi untuk menginvestigasi mendalami motif lain adanya demonstrasi mahasiswa.

"Karena ini politik, yang kita tahu meskipun pemilu sudah selesai tapi bagi sebagian kalangan kontestasi pemilu ini belum dianggap selesai. Ada wacana menggagalkan pelantikan Presiden Jokowi dan lain sebagainya, sehingga polisi perlu bertindak lebih profesional untuk mengusut kematian peserta demonstrasi itu," ujarnya.

"Apa motif atau kronologi peristiwa yang sebenarnya, benarkah itu sebuah peristiwa atau ada skenario-skenario lain yang memang berusaha untuk memancing dan memprovokasi agar terjadi eskalasi politik yang demikian panas," sambungnya.

Aksi demonstrasi menolak revisi UU KPK, RKUHP dan sejumlah RUU lainnya terjadi beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kendari.

Immawan Randi, mahasiswa jurusan Budidaya Perairan Universitas Halu Oleo, Kendari, angkatan 2016, menjadi korban meninggal akibat ditembak di areal dada kanan saat melakukan demonstrasi.

Sementara, Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari meninggal setelah menerima tindakan operasi karena cedera serius saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).(*)