Minggu, 11 Mei 2025

Demo Mahasiswa

Mahasiswa Tewas saat Unjuk Rasa di Kendari, Polisi Pastikan Tak Gunakan Peluru Tajam

Jumat, 27 September 2019 11:38 WIB
TribunWow.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi unjuk rasa mahasiswa di kawasan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari berakhir ricuh pada Kamis (26/9/2019).

Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Golden Hart memastikan tidak ada aparat keamanan yang memakai peluru tajam, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (26/9/2019).

Harry menuturkan sebelum mengamankan massa aksi demo, pihaknya menggelar apel pada pukul 08.00 WITA dan memeriksa peralatan yang digunakan aparat keamanan.

"Kami sudah melakukan pengecekan terhadap seluruh personel. Personel yang melakukan pengamanan hanya dibekali tameng dan tongkat," ujar Harry saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (26/9/2019) petang.

"Untuk pengurai massa hanya dibekali gas air mata dan beberapa rantis Dalmas, kemudian water cannon dan kendaraan pengurai massa," lanjutnya.

Ia juga memastikan tidak ada peluru tajam yang digunakan oleh aparat keamanan saat betugas di sekitar Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

"Dapat kami pastikan, tidak ada satu pun anggota kami yang membawa peluru tajam, peluru hampa atau pun peluru karet," jelas Harry.

Sebelumnya diketahui bahwa ada seorang mahasiswa yang tewas saat mengikuti aksi protes di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

Immawan Randy adalah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) yang diduga tewas akibat mengalami luka tembak di bagian dada.

Semantara itu, Dokter Yudi Ashari yang menangani Randy mengatakan bahwa korban mengalami luka di dada sebelah kanan.

"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam, jelas Yudi, dikutip dari Kompas.com pada Kamis (26/9/2019) malam.

"Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," lanjutnya.

Ia menuturkan sampai saat ini jenazah Randy masih dilakukan autopsi untuk bisa memastikan jenis peluru apa yang menewaskan mahasiswa itu.

Yudi mengungkapkan bahwa peluru yang bersarang di dada Randy tidak mengenai organ vital.

Namun udara yang masuk ke rongga dada tidak dapat keluar dan menekan ke dalam.

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," jelas Yudi.

Diketahui dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara itu ada 15 orang yang terluka.

Para korban yang mengalami luka-luka itu segera dilarikan ke rumah sakit.

15 korban terdiri dari 11 mahasiwa, 1 staff DPRD dan tiga petugas kepolisian.

(TribunWow.com/Desi Intan)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahasiswa Tewas saat Unjuk Rasa di Kendari, Polisi Pastikan Tak Ada Petugas Gunakan Peluru Tajam

ARTIKEL POPULER:

Baca: Kadernya Tewas saat Demo di Kendari, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gelar Salat Gaib di Jalan

Baca: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gelar Salat Gaib setelah Kadernya Tewas Saat Demo di Kendari

Baca: VIRAL HARI INI: Mahasiswa Kendari Tewas Seusai Bentrok saat Demo, Ada Lubang di Dada Korban

TONTON JUGA:

Sumber: TribunWow.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved