Rabu, 14 Mei 2025

Wamena Rusuh, Ratusan Warga Mengungsi ke Markas Polres dan Kodim

Senin, 23 September 2019 15:00 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi anarkis terjadi di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya, Senin 23 September. Ribuan massa bertindak brutal membakar sejumlah kantor pemerintahaan setempat dan rumah warga. Ratusan warga diinformasikan mengungsi ke Markas Polisi dan Tentara.

Dari data yang berhasil dihimpun, tindakan anarkis diduga bermula ketika siswa sekolah SMA PGRI Jalan Bhayangkara kota Wamena bergabung dengan masyarakat, jumlah total sekitar 200 orang.

Mereka juga menuju ke sekolah yayasan pendidikan Islam YAPIS Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Wamena dan saat ini terus bergerak dlm bentuk kelompok dan meluas kedalam kota Wamena.

Lalu Pergerakan massa terpecah menjadi beberapa bagian sebagai berikut, kantor bupati sekitar 500 an, massa yg masih bergerak sekitar 200 an ( saat ini masih berada di sekitaran bank Papua, lalu sebagian massa bergerak, mereka sempat membakar roko di sekitar super market Yudha ( Jalan Sapi Darwi).

Sekitar 150 Massa berkumpul perempatan Homhom. 100 orang berkumpul di Jalan Raya Sudirman. Jumlah 100 orang berkumpul dijalan.

Kantor Bupati Jayawijaya di Jln Yos Sudarso seluruh dilempari massaa sekitra 500 orang dengan batu.

Seluruh aktifitas pertokoan dan sekolah termasuk kantor pemerintah dan swasta lumpuh dan masyarakat memilih mengungsi kebkantor Polres , Kodim dan Koramil.

Kantor Otonom di Jalan Yos Sudarso Wamena juga dibakar massa.

Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf Rodja minta masyarakat tetap tenang dan tak terprovokasi isu yang menyebar di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya.

"Wamena minggu lalu ada isu seorang guru mengeluarkan kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," kata Rudolf, Senin (23/9).

Kapolda juga membenarkan unjuk rasa di Kota Wamena anarkis tetapi sudah dilokalisir oleh Brimob dan Bupati Jayawijaya.

"Bupati juga sudah mendekati massa karena itu hanya isu. Kita juga sudah tanyakan dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis.

Kami harap masyarakat di Wamena dan di tamah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya," paparnya.

Sebelumnya ada informasi, Seorang Guru di Wamena diduga mengeluarkan kata-kata rasis kepada siswanya. Inilahbyang kemudian memicu warga marah berunjuk rasa.

Penerbangan tujuan ke Wamena ditutup, bahkan 6 penerbangan yang sudah sempat terbang tidak bisa mendarat dan memilihbkembali ke Sentani Jayapura.

Kepala Bandara Sentani, Antonius Widyo mengungkapkan, enam penerbangan dari Sentani menuju Wamena tidak bisa mendarat dan kembali ke Sentani.

"Pihak Bandara Wamena mengeluarkan surat Cancel, sehingga tidak bisa mendarat," ujarnya.

Dari enam pesawat, tiga diantaranya sempat landing di Bandara Wamena, namun karena situasi kembali terbang menuju Sentani.

"Sedangkan tiga lagi sudah terbang dari Sentani namun belum mendarat di Wamena , langsung putar balik ke Sentani," ungkapnya.

Rute penerbangan akan kembali dibuka jika situasi dianggap kondusif. " Melihat perkembangan selanjutnya, kalau sudah aman rute akan dibuka lagi," kata dia.(Banjir Ambarita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Wamena Papua: Rumah dan Supermarket Dibakar, Pegawai Lompat dari Lantai 2"

Editor: Novri Eka Putra
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Wamena   #pengungsi   #Bandara Sentani

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved