Tribunnews WIKI
Cerita Seorang Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Tenggelam karena Lumpur Hidup
TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang petugas pemadam api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menceritakan pengalaman pahitnya.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/9/2019), Yogi Irawan (23) mengalami pengalaman pahit saat bertugas memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Yogi Irawan merupakan salah satu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang hampir tenggelam di dalam lumpur hidup.
Dirinya mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali turun ke wilayah yang terjadi karhutla.
Salah satunya yakni di Kabupaten Pelalawan pada Kamis (12/9/2019) lalu.
"Saya masuk ke lumpur hidup. Saat itu, lumpurnya terasa mengisap. Sudah sampai leher," kata Yogi, dikutip dari Kompas.com.
Bersama beberapa anggota BPBD Riau lainnya, Yogi Irawan sedang memadamkan api di hutan.
Karena asap semakin pekat, petugas keluar dari lokasi.
Yogi dan seorang temannya menyelamatkan diri ke tempat yang aman.
Tanpa disadari, Yogi menginjak lumpur hidup yang perlahan mengisap tubuhnya.
"Awalnya saya kira tanah keras. Tapi, pas saya injak langsung tenggelam. Makin bergerak makin mengisap," ujar Yogi.
Yogi sontak berteriak untuk meminta tolong kepada temannya.
Meski di dekat lokasi kejadian terdapat alat berat eskavator, namun operatornya tidak sedang berada di tempat.
Teman Yogi pun segera mencari kayu untuk menarik Yogi.
Yogi mengatakan, kejadian tersebut merupakan pengalaman pertama selama ikut memadamkan api.
Namun, setelah mengalami hal tersebut, Yogi mengaku tidak merasa trauma karena hal itu merupakan risiko dalam bertugas.
Walaupun demikian, Yogi juga mengaku untuk selalu berhati-hati.
"Trauma enggak, tapi harus hati-hati lagi. Sampai sekarang saya masih ikut madamkan api. Kemarin di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar," ujar Yogi.
Seperti yang telah diberitakan, hingga saat ini tim satgas karhutla Riau masih terus memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Riau.
Karhutla ini mengakibatkan bencana kabut asap.
Dampak dari Kabut Asap
1. Penerbangan Terhambat
Sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menuturkan, dampak asap karhutla menyebabkan jarak pandang menjadi terbatas.
Pesawat Lion Air yang mengalami keterlambatan hingga tadi pagi pukul 10.30 WIB antara lain satu penerbangan dari Makassar ke Pontianak.
Lalu dua penerbangan dari Pontianak ke Soekarno-Hatta, kemudian tiga penerbangan dari Soekarno Hatta ke Pontianak, dan satu penerbangan dari Surabaya ke Pontianak.
Adapun maskapai lain yang mengalami keterlambatan adalah Wings Air penerbangan Pontianak ke Ketapang, lalu penerbangan Ketapang ke Pontianak, dan pesawat penerbangan dari Pontianak ke Sintang.
Pesawat Wings Air lain yang mengalami keterlambatan adalah penerbangan dari Sintang ke Pontianak dan penerbangan Pontianak ke Kuching, Malaysia.
Sedangkan dua pesawat mengalami pembatalan, yakni pesawat Wings Air penerbangan Surabaya ke Sampit dan pesawat penerbangan Sampit menuju ke Surabaya.
Namun ia menambahkan, penerbangan dari Surabaya ke Palangkaraya sudah lepas landas.
2. Warga Terserang ISPA
Menurut catatan Harrison, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengakibatkan sedikitnya 6.025 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut ( ISPA).
Dia merinci, penderita ISPA tersebut meliputi bayi di bawah 5 tahun, anak-anak, dewasa dan orang lanjut usia.
"Data ini jumlah penderita ISPA di seluruh Kalbar, dalam rentang waktu minggu ke-37 sejak bencana karhutla," kata Harrison, Senin (16/9/2019).
3. Seorang Balita Meninggal
Dikutip dari Kompas.com, Elsa Pitaloka, seorang bayi berusia 4 bulan mengalami pilek, batuk, dan perut kembung.
Elsa Pitaloka meninggal karena diduga terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda kampung mereka dalam tiga hari terakhir.
Elsa dinyatakan meninggal sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin.
"Dokter bilang ada gangguan pernafasan, karena terkena ISPA. Saya sudah ikhlas menerimanya," jelas Ngadirun.
Namun, hal tersebut ditanggapi oleh Gubernunr Sumatera Selatan, Herman Deru.
Menurutnya, belum tentu karhutla menjadi penyebab bayi tersebut menderita ISPA.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Afitria Cika/Kompas.com/Idon Tanjung)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul: Cerita Seorang Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Tenggelam karena Lumpur Hidup
ARTIKEL POPULER:
Baca: Karhutla di Riau Tak Separah yang Diberitakan
Baca: VIDEO: Wiranto Ungkap Kendala Penanganan Karhutla di Riau
Baca: Cegah Karhutla, BPPT Tawarkan Inovasi BioPeat agar Lahan Gambut Bisa Ditanami Tanpa Membakar Lahan
TONTON JUGA:
Video Production: Panji Anggoro Putro
Sumber: TribunnewsWiki
Chord Kunci Gitar Lagu Anak Lanang - Yeni Inka : Kulo Nyuwun Pangestu
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Babar Pisan Shinta Arsinta, Trending di Youtube
Selasa, 23 Januari 2024
Lirik Lagu Pupusing Nelongso - Happy Asmara Feat Hasan Toys : Wes Kadung Mati Rosoku
Selasa, 23 Januari 2024
Chord Kunci Gitar Wirang Denny Caknan, Namung Masalah Tresno Tapi Kok Yo Loro
Minggu, 21 Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.