Rabu, 14 Mei 2025

Akses Jalan Sulit Dilalui, Seorang Ibu Hamil Ditandu Sejauh 7 Km, Bayi Dikandungan Tak Selamat

Minggu, 8 September 2019 13:25 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang wanita hamil di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa ditandu ke puskesmas setelah akses jalan di desa setempat tidak bisa dilalui.

Akibatnya, bayi dalam kandungan meninggal lantaran terlambat diselamatkan.

Peristiwa yang menimpa Ibu Hamil bernama Kenti tersebut terjadi pada Minggu, 1 September 2019.

Keponakan Kenti, Dani Agustian mengatakan, bibinya sempat mengalami pendarahan dan harus mendapatkan pertolongan medis di puskesmas.

"Jarak ke puskesmas sekitar 17 kilometer, tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," kata Dani dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (6/9/2019).

Dani mengatakan, bibinya ditandu secara bergantian oleh warga sejauh 7 kilometer hingga ke Kampung Gintung yang sudah bisa dilalui kendaraan.

Dari Kampung Gintung ke puskesmas di Pusat Kecamatan Panggarangan, Kenti menggunakan mobil pikap milik warga.

Itu pun, kata Dani, jalan yang dilalui kondisinya rusak, sehingga mobil tidak berjalan mulus hingga ke puskesmas.

Hal inilah yang diduga Dani menjadi penyebab meninggalnya bayi dalam kandungan ibunya.

"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," kata Dani.

Dugaan bayi sudah meninggal diketahui saat petugas medis mengecek kandungan di puskesmas.

Namun lantaran alat tidak memadai, Kenti lantas dibawa ke puskesmas Bayah.

Dari hasil USG, diketahui bahwa bayi sudah meninggal. Kenti lantas dirujuk ke sebuah klinik di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Di sana, janin dalam kandungan dikeluarkan.

"Warga di sini sudah biasa ke Pelabuhan Ratu, karena akses lebih dekat dibandingkan harus ke Rangkasbitung (ibu kota Kabupaten Lebak)," kata dia.

Video saat Kenti ditandu lewat jalan rusak sempat viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu warga setempat di Facebook.

Respons pemerintah Dikonfirmasi terpisah, Camat Panggarangan Aan Juanda membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengaku bahkan sudah menggelar pertemuan dengan keluarga Kenti pada Selasa (3/9/2019) lalu.

Aan mengatakan, akses jalan dari Kampung Naga Hurip ke Kampung Gintung, sudah mulai dibangun dengan rabat beton sepanjang satu kilometer.

Namun proyek itu belum selesai lantaran keterbatasan anggaran.

"Dalam hal ini kita perlu memahami dulu kondisi anggaran yang ada di pemerintah, bukan pemerintah tidak mau dan tidak peduli, karena anggarannya yang belum mencukupi," kata Aan kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil Ditandu Sejauh 7 Km karena Jalan Rusak, Bayi Dalam Kandungan Meninggal"

TONTON JUGA:

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved