Ibu Kota Baru RI Pindah di Kalimantan Timur

Ibu Kota Dipindah di Kalimantan Timur, Jokowi: Beban Jakarta dan Pulau Jawa Terlalu Berat

Senin, 26 Agustus 2019 17:51 WIB

Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Jokowi beberkan alasan ibu kota dipindah lewat akun Instagram resminya, @jokowi, Senin (26/8/2019).

Lewat akun tersebut Jokowi beberkan sejumlah alasan soal pemindahan ibu kota yang awalnya DKI Jakarta.

jokowi bahkan mengungkap alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta.

Jokowi menyebut, jakarta terlalu menyangga beban yang besar sebagai pusat pemerintahan.

"Jakarta saat ini menyangga beban yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan, sebagai lokasi bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia," tulis Jokowi.

Ia juga beberkan, Jakarta sudah terlanjur parah soal kemacetan, polusi udara, dan air.

Menurutnya, hal tersebut harus segera ditangani.

Jokowi juga menyebut, macet, polusi, dan air yang burik bukan kesalahan dari Pemrov DKI.

Ia menyebut, hal itu dikarenakan Jakarta menerima beban dari perekonomian.

Selain itu, Jokowi juga membeberkan, Pulau Jawa juga menerima beban ekonomi yang cukup berat.

Hal tersebut menjadikan kesenjangan ekonomi antara Jawa dan Luar Jawa terus meningkat.

Atas alasan kepadatan penduduk, Jokowi menyebut Pulau Jawa sudah 54 persen dari total penduduk Indonesia dan 58 persen PDB ekonomi Indonesia.

Dalam akhir tulisannya, Jokowi meminta tak bisa membiarkan Jakarta dan Pulau Jawa menerima beban semakin berat.

"Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat itu," tulis Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan lokasi pemindahan ibu kota yang baru pada Senin (26/8/2019).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat konferensi pers di Istana negara.

Presiden Jokowi mengumumkan lokasi idela ibu kata baru yakni di Sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.

Jokowi juga membeberkan, pemilihan lokasi tersebut berdasarkan melakukan kajian intensif pemerintah selama 3 tahun terakhir.

(Tribun-video.com / TDW)