Kamis, 15 Mei 2025

Effendi Simbolon Duga Rusuh di Manokwari Didesain Benny Wenda

Senin, 19 Agustus 2019 16:57 WIB
Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menduga ada peran tokoh Gerakan Pembebasan Untuk Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda di balik kerusuhan yang terjadi di Manokwari dan sejumlah kota lainnya di Provinsi Papua Barat.

Effendi mengatakan, rangkaian insiden rusuh yang bermula dari tindakan represif polisi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya telah didesain untuk menciptakan kerusuhan.

"Dugaan saja bahwa ini di bulan ini, di belahan dunia lainnya juga sedang mereka lakukan pergerakan, ada pergerakan politik mereka, di belahan Melanesia sana sedang ada sebuah konferensi yang sifatnya dalam rangka memunculkan isu Papua Barat merdeka," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

"(Mereka) kelompok masyarakat Papua, yang dikomandani oleh Benny Wenda yang sekarang ada di Oxford, Inggris," imbuhnya.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, ada tujuan yang akan dicapai jika kerusuhan terus berlangsung.

Isu Papua Barat merdeka akan terus digelorakan bahkan di dunia internasional melalui argumen pemerintah melakukan tindakan represif dan rasisme terhadap warga Papua.

Untuk itu, dirinya mengingatkan pemerintah agar tidak menganggap remeh persoalan tersebut.

Bisa saja, kelompok Benny Wenda membawa persoalan tersebut ke sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Model isu internasional seperti ini pengalangan opininya dan ini puncaknya di bulan Desember ketika mereka maju di General Assembly (Majelis Umum) di PBB dan saya ingatkan sekali lagi pemerintah jangan kecolongan, kita adalah wakil tidak tetap Dewan Keamanan PBB tapi hati-hati justru media itu juga yang akan lakukan untuk menyudutkan posisi tawar kita," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang berujung pembakaran Gedung DPRD Papua Barat, di Manokwari, diduga diakibatkan oleh massa yang menyampaikan protes terkait dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah, seperti Malang, Surabaya, dan Semarang.

Demonstran juga membakar Gedung DPRD Papua Barat. Akibatnya, sejumlah ruas jalan ditutup. Satu di antaranya adalah jalan protokol, yaitu Jalan Yos Sudarso.

Hingga kini, protes meluas ke Kota Sorong dan kota-kota lainnya.(*)

Editor: Novri Eka Putra
Reporter: Chaerul Umam
Videografer: Chaerul Umam
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved