Profil Hanif Dhakiri - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa

TRIBUN-VIDEO.COM - Muhammad Hanif Dhakiri atau yang akrab dikenal Hanif Dhakiri lahir di Semarang, pada 6 Juni 1972.

Ia merupakan anak dari pasangan H Zuhri Maksum dan Hj Siti Hafsoh.

Sang ayah berprofesi sebagai guru sekolah dasar.

Hanif Dhakiri merupakan sosok politisi Indonesia.

Di kancah perpolitikan nasional, nama Hanif Dhakiri sebenarnya sudah tidak asing lagi.

Hanif Dhakiri merupakan anggota atau kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kini, Hanif Dhakiri menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.

Hanif Dhakiri mulai menjabat sebagai menteri sejak 27 Oktober 2014, tergabung dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

Hanif Dhakiri memiliki istri yang bernama Marifah.

Dari pernikahan ini, ia dikaruniai tiga orang anak, yaitu Nabila Setia Izzati, Neilan Setia Izzati, dan Nameera Setia Izzati.

Pendidikan

Hanif Dhakiri menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga.

Selanjutnya, Hanif Dhakiri sekolah di Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta.

Madrasah atau sekolah tersebut berada di lingkungan Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Hanif Dhakiri melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Walisongo Semarang.

Kemudian ia berhasil lulus dari jenjang S2 Ilmu Politik di Universitas Nasional, Jakarta.

Selain beberapa pendidikan formal tersebut, hanif Dhakiri juga pernah mendapatkan pendidikan di Akademi Politik Kebangsaan DPP PKB pada tahun 2006.

 Dari Anak TKI menjadi Menaker

Ibu Hanif Dhakiri, pernah menjadi pekerja migran atau TKI.

Latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja membuat Hanif Dhakiri tumbuh menjadi pribadi yang bekerja keras dan menerima keadaan apa pun yang sedang dijalani.

Selain itu, nilai yang diberikan keluarga juga telah membentuk karakter Hanif Dhakiri menjadi pribadi yang tangguh.

Hanif Dhakiri menilai bahwa keteguhan menjadi hal yang penting dalam menjalani pekerjaan, terlebih lagi sebagai menteri seperti sekarang ini.

Dari kondisi tersebut Hanif Dhakiri memiliki keinginan dan harapan agar pekerja migran tidak lagi melahirkan pekerja migran.

Menjadikan latar belakangnya sebagai contoh, Hanif Dhakiri berharap anak dari keluarga migran bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak perlu menjadi buruh migran.

Karier

Lingkungan keluarga Hanif Dhakiri merupakan lingkungan yang erat dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Latar belakang tersebut membawanya aktif dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selepas lulus kuliah, kehidupan Hanif Dhakiri tidak serta merta bebas dari dunia aktivis.

Selain itu, ia juga aktif di lembaga kajian, konsultan, hingga dunia tulis menulis.

Hanif Dhakiri tercatat pernah aktif di FNS Indonesia, NDI, Walhi, Nadwah Dirasah Islam dan Kemasyarakatan (NADIKA), dan Komite Anti Diskriminasi Indonesia.

Hanif Dhakiri mulai terjun ke dunia politik sejak awal reformasi.

Hanif Dhakiri memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bahkan Hanif Dhakiri termasuk sebagai generasi pertama PKB.

Karier Hanif Dhakiri di PKB bisa dibilang mulus.

Pada 2010, Hanif Dhakiri dipercaya sebagai Wakil Sekjen PKB.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP PKB pada masa kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Selanjutnya, Hanif Dhakiri dipercaya Cak Imin untuk menjadi Sekjen PKB masa 2014-2019.

Pada Pemilu 2009, Hanif Dhakiri terpilih untuk duduk di kursi DPR.

Bahkan ia didapuk menjadi Ketua Fraksi PKB.

Pada tahun 2014, Jokowi-Jusuf Kalla berhasil memenangkan Pilpres.

Alhasil, Hanif Dhakiri ditunjuk sebagai Menteri Ketenagakerjaan.

Rincian Riwayat Karier

Pemimpin Redaksi majalah Mahasiswa Dinamika IAIN Walisongo Salatiga (1994)

Ketua PMII Cabang Salatiga (1995 -1996)

Koordinator Pleno PMII Jawa Tengah (1995-1996)

Pendiri Dewan Daerah WALI Jawa Tengah (1997)

Ketua Lembaga Studi Advokasi Buruh PB PMII (1997-2000)

Studi Komparataif Parlemen dan Politik Lokal, FNS, di Jerman (1999)

Pendiri Komite Anti Diskriminasi Indonesia (KADI), Jakarta (1999)

Studi Komparatif Sistem Politik, International Republican Institute (IRI), Amerika Serikat (2000)

Peserta Young Leader Workshop, Korea Selatan (2001)

Pendiri dan Anggota Komite Eksekutif Monopoli Watch (2002)

Studi Komparatif Council of Asian Liberals dan Democrats (CALD), Bangkok, Thailand (2005)

Wakil Sekjen DPP PKB (2005-2010)

Ketua DPP PKB

Wakil Ketua Umum DKN Garda Bangsa (2006-2011)

Anggota DPR 2009-2014

Sekjen DPP PKB , 2014-2019

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2014-2019

Tugas Menjadi Menaker

Hanif Dhakiri didapuk sebagai Menteri Ketenagakerjaan periode Kabinet Kerja (2014-2019).

Secara umum, Kementerian Ketenagakerjaan bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kemnaker menyelenggarakan fungsi sebagai berikut

1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di beberapa bidang sebagai berikut.

• Peningkatan daya saing tenaga kerja dan produktivitas
• Peningkatan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja
• Peningkatan peran hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja
• Pembinaan pengawasan ketenagakerjaan serta keselamatan dan kesehatan kerja

2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan

5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Ketenagakerjaan di daerah

6. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

7. Pelaksanaan perencanaan, penelitian dan pengembangan di bidang ketenagakerjaan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Muhammad Hanif Dhakiri

ARTIKEL POPULER:

Profil Ali Sastroamijoyo - Diplomat dan Politisi

Olly Dondokambey - Politisi PDI Perjuangan

Profil Yasonna Hamonangan Laoly - Politisi dan Dosen

TONTON JUGA: