Minggu, 11 Mei 2025

Mbah Moen Meninggal Dunia

Video Kenangan Mbah Moen Beri Sorban Hijau kepada Jokowi

Selasa, 6 Agustus 2019 20:26 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sosok ulama NU kharismatik KH Maimun Zubair atau dikenal sebagai Mbah Moen, mengembuskan nafas terakhir hari ini, Selasa (6/8/2019) saat melakukan rangkaian ibadah haji di Mekkah. Selain dikenal sebagai ahli fikih, Mbah Moen biasa dimintai doa dan restu para pejabat dan tokoh bangsa.

Pada ajang Pilpres kemarin, kedua paslon baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto juga mengunjungi dan meminta restu Mbah Moen ke Pondok Pesantren Al-Anwar miliknya di Rembang.

Bahkan Presiden Jokowi sempat menerima sorban hijau dari Mbah Moen.

Kejadian tersebut berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta, April 2019 silam.

Selain dengan Mbah Maimun, Jokowi juga bertemu dengan Habib Luthfi bin Yahya.

Presiden Jokowi pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Mustayar Nahdlatul Ulama KH Maimun Zubair.

"Innalilahi Wainnailaihi Rajiun, telah berpulang ke hadirat Allah swt KH Maimun Zubair di Makkah tadi pagi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Jokowi mengatakan, Mbah Moen adalah kiai kharismatik yang selalu menjadi rujukan-rujukan bagi umat Islam terutama dalam hal fiqih.

Ia juga sangat gigih dalam menyampaikan masalah NKRI harga mati.

"Oleh sebab itu kita sangat kehilangan dan atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia kita semua ikut berbela sungkawa atas wafatnya beliau," kata Jokowi.

Berpulangnya Mbah Moen meninggalkan duka bagi seluruh pihak, salah satunya Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori.

Ulama yang Teduh

Pria yang juga mengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Tinggi (API) Tegalrejo tersebut mengaku sangat kehilangan.

Pasalnya Mbah Moen merupakan sosok ulama yang teduh walaupun terlibat langsung di politik.

"Kita kehilangan sosok ulama yang teduh, meski beliau terlibat langsung di politik," katanya kepada KOMPAS.com, Selasa (6/8/2019).

Meski Mbah Moen terlibat langsung dalam politik, namun menurutnya, beliau dianggap mampu menjaga netralitasnya sebagai ulama.

"Walaupun terlibat politik secara langsung yang kadang-kadang membuat kita berbeda pandangan dan bersinggungan dengan tokoh-tokoh lain namun sangat mampu menjaga diri hingga marwah keulamaannya terjaga," lanjut Gus Yusuf, begitu dia akrab disapa.

Dari pengakuan Ketua DPW PKB Jawa Tengah tersebut pula, siapa pun boleh berkunjung ke kediaman Mbah Moen, tanpa ada batasan.

"Siapapun boleh datang ke rumahnya, karena beliau memang sesepuh umat. Dan tanpa ada sekat-sekat apapun," ujarnya.

Gus Yusuf terakhir kali datang ke rumah Mbah Moen pada hari terakhir bulan Ramadan lalu tepatnya menjelang lebaran.

Selama kurang lebih dua jam, bercerita tentang sejarah perjuangan ulama-ulama sepuh dalam mengusir penjajah.

Menurutnya, itulah kebiasaan dari Mbah Moen saat yang muda-muda datang ke rumahnya.

Seakan berwasiat untuk jangan meninggalkan jejak para sesepuh pahlawan bangsa.

Hal itu lah yang membuat Gus Yusuf merasa kangen dengan Mbah Moen.

(Kompas.com / Dandy Bayu Bramasta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi dan Kenangan Sorban Hijau Mbah Moen"

ARTIKEL POPULER:

Video Detik-detik Jenazah Mbah Moen Disalatkan di Masjidil Haram

Video Tanggapan Warga Mekkah tentang Mbah Moen: Beliau Orang yang Sangat Baik

Meninggal di Hari Selasa dan di Makkah Sesuai dengan Keinginan Mbah Moen

TONTON JUGA:

Editor: Aprilia Saraswati
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved