Rabu, 14 Mei 2025

Kisah Enzo Zenz Allie, Remaja Berdarah Perancis yang Lulus Calon Taruna Akmil

Selasa, 6 Agustus 2019 14:03 WIB
Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUN-VIDEO.COM - Selain fasih berbahasa Perancis, remaja berdarah Perancis Enzo Zenz Allie (18) yang dinyatakan lulus menjadi Calon Taruna (Catar) Akmil itu mengatakan ingin menjadi prajurit Infanteri dan Kopassus saat ditanya oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto mengatakan Enzo yang terlahir dan menghabiskan masa kecilnya di Paris, pindah ke Indonesia pada usia 13 tahun dan tinggal bersama ibunya.

"Sewaktu kecil ia ikut bersama ayahnya, Jeans Paul Francois Allie. Namun, setelah ayahnya meninggal, Enzo dibawa pulang oleh ibunya, dan melanjutkan sekolah di salah satu pesantren di Serang, Banten," kata Heri sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Darat pada Senin (5/8/2019).

Selain bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Ibu, Heri mengatakan, Enzo selain menempuh Sekolah Dasar di Perancis serta SMP dan SMA di Indonesia ia juga menguasai bahasa Perancis, bahasa Inggris serta lancar mengaji Al- Quran saat seleksi Pantukhir.

"Kemampuan bahasa memang tidak jadi persyaratan mutlak, namun menjadi nilai tambah bagi Catar dalam berkompetisi dengan yang lain. Termasuk Enzo, dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan Calon Prajurit Taruna (Capratar) karena nilai memenuhi syarat," tegas Jenderal Bintang Dua itu.

Heri menjelaskan, rangkaian kegiatan penerimaan Calon Taruna/Taruni Akademi TNI diakhiri dengan sidan Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir) terpusat yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi para Kepala Staf Angkatan.

"Pada Jumat 2 Agustus 2019 telah dilaksanakan Sidang Pantukhir terhadap seluruh Calon Taruna dan Taruni Akademi TNI di Gedung Lily Rochli, Akmil, Magelang," kata Heri.

Dari 634 orang itu, Heri mengatakan terdapat 608 Calon Taruna dan 26 Calon Taruni Akademi TNI.

"Tahun ini, sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan operasional, TNI AD tidak mengambil alokasi untuk Taruni Akmil," tegas lulusan Akmil tahun 1989 ini.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Heri mengatakan maka alokasi yang terpenuhi sejumlah 364 orang itu seluruhnya diperuntukkan bagi para Calon Taruna (Catar) Akmil.

"Selain penambahan alokasi Taruna Akmil menjadi 364 orang, juga terdapat Catar Akmil yang menarik perhatian Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan. Yaitu, Enzo Zenz Allie, yang bersangkutan merupakan anak yatim yang memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna (Akmil)," kata Heri.

Sementara itu, dihadapan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Enzo menyampaikan bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi prajurit Infanteri dan Kopassus.

Saat ditemui Kapenhumas Akmil, Letkol Inf Zulnalendra, putra dari Siti Hajah Tilaria ini mengungkapkan dirinya bersyukur karena cita-citanya dari sejak kecil dapat tercapai.

"Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih Mama yang telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak. Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP," kata Enzo di Akmil, Magelang pada Senin (5/8/2019).

Ibu kandung Enzo, Siti Hadiati Nahriah, mengatakan bahwa Enzo menjadi Yatim setelah bapaknya meninggal karena mengalami serangan jantung.

"Peristiwa itu, ketika kita masih tinggal di Voh, New Caledonia pada tahun 2012," kata Siti lewat telepon.
Siti mengatakan, Enzo memiliki tiga orang saudara.

Siti mengatakan, keberhasilan Enzo masuk menjadi taruna Akmil merupakan rizki dan berkah dari Allah SWT.

"Menjadi prajurit TNI, merupakan cita-citanya semenjak kecil," kata Siti.

Menurut Siti, minat Enzo menjadi prajurit TNI dan Kopassus itu ditunjukkan Enzo yang sejak kecil senang menggunakan baju tentara.

Menurutnya, saat HUT TNI di Serang, Enzo juga sangat senang berfoto dengan anggota Kopassus.

"Enzo memacu diri mewujudkan cita-citanya dengan cara mengejar prestasi, diantaranya menjadi juara kedua lomba lari jarak 50 meter di Popda dan juara 1 lari jarak 400 meter dan 800 meter di Kejurkab. Kemudian selama persiapan seleksi Catar, selain berlatih dengan pelatihnya, Enzo juga banyak dibina oleh Pak Jatmiko (Letkol Arh Jatmiko Dandim 0503/JB), kata Siti.

Rencananya, pendidikan Candradimuka bagi para Capratar Akademi TNI yang lulus seleksi ini, akan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus sampai 30 Oktober 2019 di Akmil dan dibuka langsung oleh Danjen Akademi TNI, Laksdya TNI Aan Kurniawan.(*)

Editor: Novri Eka Putra
Reporter: Gita Irawan
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved