Diperiksa Polisi, Roy Suryo Beri Peringatan Keras RI 1: Jangan Sampai Ulangi Rezim Jokowi!

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pakar Telematika Roy Suryo hadir dalam pemeriksaan tersangka atas kasus dugaan ijazah palsu Jokowi pada Kamis (113/11/2025).

Roy Suryo teragenda menjalani pemeriksaan bersama dengan Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar dan pegiat sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa.

Roy Suryo tiba di Polda Metro Jaya sekira pukul 10.40 WIB bersama dengan Rismon Sianipar.

Dalam keterangannya, Roy Suryo menyebut bahwa ia tak hadir secara personal sebagai dirinya sendiri.

Roy mengaku ia mewakili rakyat Indonesia untuk menghadapi kasus hukum yang kini menjeratnya.

"Kami ini hadir bukan mewakili pribadi, saya tidak mewakili saya sendiri, kami mewakili seluruh rakyat Indonesia," ucap Roy Suryo.

Baca: Pernyataan Pedas Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Soal Gelar Soeharto Berujung Polisi, Ini Sosoknya!

Baca: Prabowo Tancap Gas Bagi-bagi 100 Becak Listrik untuk Pengayuh Lansia, Harga per Unit Capai Rp22 Juta

Roy Suryo juga menegaskan bahwa Indonesia sudah lebih dari satu dekade mengalami rezim jahat dan bengis.

"Sudah selama satu dekade ada rezim jahat dan bengis, menggunakan berbagai cara, termasuk menggunakan ijazah palsu," paparnya.

Roy Suryo juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto agar tidak mengulangi kesalahan lama di rezim sebelumnya.

"Jangan sampai Pak Prabowo sebagai presiden yang ada sekarang, mengulangi kesalahan rezim yang lalu, dan mempidanakan anak bangsa." ucapnya.

Bahkan, Roy Suryo juga menyinggung angka 8 kesukaan Prabowo dan mengaitkannya dengan 8 tersangka kasus ijazah Jokowi.

"Masa rela Pak Prabowo malah menambah dengan angka 8, Pak Prabowo kan suka angka delapan, masa di rezim Pak Prabowo tambah delapan lagi yang akan dipidanakan," ucap Roy.

Roy Suryo mengatakan, penetapan tersangka terhadap dirinya dan 7 orang lain adalah upaya orang-orang di lingkaran Prabowo untuk membusukkan presiden.

"Saya tahu ini mungkin bukan kesalahan Pak Prabowo, ini adalah kesalahan orang-orang di sekitar Pak Prabowo untuk membusukkan presiden," tegasnya.

(Tribun-Video.com)