Terkini Regional
PERJUANGAN WARGA GOTONG Jenazah Sebrangi Sungai di Bogor, Keranda Mayat Nyaris Hanyut
TRIBUN-VIDEO.COM - Warga Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor menceritakan bagaimana ngerinya menggotong jenazah dengan menyeberangi sungai tanpa jembatan yang videonya viral di media sosial.
Video yang viral tersebut diketahui terjadi pada 5 November 2025 pagi saat warga hendak memakamkan warga yang meninggal dunia.
Pemakaman itu bahkan sempat ditunda selama sekitar satu hari karena aliran Sungai Cimapag yang harus dilintasi meluap imbas hujan yang mengguyur.
Saat hari pemakaman dilakukan, aliran air Sungai Cimapag sebenarnya masih belum normal, namun warga tetap nekat menerobos sungai tersebut.
Sebab jenazah sudah harus segera dimakamkan setelah sempat didiamkan selama sekitar satu hari sebelumnya.
Ketua RW setempat, Osim, dirinya juga mengaku ikut dalam pemakaman di video viral tersebut.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya warga sudah biasa sejak puluhan tahun menerobos aliran sungai ketika melakukan pemakaman tanpa menggunakan jembatan.
Namun pada hari itu seperti yang di video viral, situasinya agak berbeda.
"Udah biasa, kalau airnya lagi surut mah gak jadi masalah, kalau seperti kemarin kan hampir hanyut mayatnya," kata Amin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (7/11/2025).
Amin mengatakan bahwa biasanya saat menyeberangi Sungai Cimapag tersebut, kedalaman air hanya sekitar setinggi betis orang dewasa.
Namun saat menggotong keranda mayat saat pemakaman warga kemarin, kedalaman air sungai sampai sepinggang orang dewasa.
Baca: Viral Beda Usia 83 Tahun! Kakek 110 Tahun Menikah dengan Wanita 27 Tahun di Bulukumba Sulsel
Osim menjelaskan bahwa keranda mayat yang digotong itu nyaris hanyut karena warga yang menggotong terpeleset di bebatuan dasar sungai.
"Terpeleset licin kan itu, hampir jatuh (mayatnya) pas mau nyeberang, pas pinggir sungainya, gak kelihatan kan dasarnya, dasarnya kan cadas, licin," kata Osim.
Beruntung saat itu, warga berhasil membawa jenazah menyeberangi sungai untuk dimakamkan.
Namun ada warga yang hanyut cangkulnya ketika menyeberang saat ikut pemakaman.
"Sampai sekarang belum ketemu itu cangkulnya," kata Osim.
Osim mengaku saat itu dia mengenakan celana, namun ada pula warga yang mengenakan sarung.
Semuanya basah saat mengikuti proses pemakaman itu.
"Datang ke makam tuh pada basah kemarin mah, kan airnya segini (sepinggang), sekarang mah udah dangkal lagi," kata Osim.
Dia mengatakan bahwa ada tiga kampung di kawasan itu yang juga kerap menerobos aliran sungai karena tak ada jembatan saat melakukan pemakaman.
Sejauh ini, tak ada kecelakaan yang menimpa warga yang menggotong keranda seberangi sungai tersebut.
Namun, ketika ada warga meninggal dan harus dilakukan pemakaman, warga akan kesulitan jika kondisi cuaca buruk dan aliran Sungai Cimapag meluap.
"Yang celaka mah gak ada, cuman warga susah aja nyeberang. Warga tuh butuh banget jembatan, minimal rawayan lah, supaya gak ada gangguan gitu kalau nyeberang," ungkapnya
Baca: Ruang IGD RS Bhayangkara Mamuju Terendam Banjir Rob hingga Ganggu Aktivitas di Rumah Sakit
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Warga Gotong Jenazah Terobos Sungai di Tanjungsari Bogor, Akui Mayatnya Hampir Hanyut
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews Bogor
Live Update
Ruang IGD RS Bhayangkara Mamuju Terendam Banjir Rob hingga Ganggu Aktivitas di Rumah Sakit
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.