BREAKING NEWS: Putusan Pansus Hak Angket Bupati Pati: DPRD Dipagari Kawat Duri, Siap Didemo?

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Hasil keputusan dari Pansus Hak Angket DPRD Pati soal nasib Bupati Sudewo, akan segera diumumkan hari ini, Jumat (31/10/2025).

Keputusan ini merupakan jawaban aksi demonstrasi besar-besaran hingga tuntutan soal pemakzulan Bupati Sudewo oleh warga Pati.

Sesuai jadwalnya, hari ini warga pro maupun kontra terhadap Sudewo akan berdatangan untuk mengawal jalannya rapat paripurna di Gedung DPRD.

Berbagai persiapan pun dilakukan, baik dari segi pengamanan maupun hal-hal lainnya.

Adapun diketahui situasi gedung DPRD Pati saat ini sudah dikelilingi pagar berupa kawat berduri.

Baca: Terungkap Pelaku Penganiayaan Koordinator Demo Pati, Kelompok Pro Sudewo Klaim Tak Lakukan Kekerasan

Pemberian kawat berduri ini disebut sebagai bagian dari standar operasional prosedur (SOP) dalam pengamanan obyek vital.

Sejumlah tenda juga terlihat sudah didirikan di sekitar lokasi.

Adapun jumlah demonstran yang akan hadir mengawal rapat di DPRD kali diperkirakan berjumlah 3.000 orang.

Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi menyebut bahwa pihaknya sudah menyiapkan sekira 3.379 personel gabungan dari Polda Jateng dan Polresta Pati.

Polres Grobogan diketahui juga turut mengirim bantuan personel pengamanan ke Kabupaten Pati, dalam rangka mendukung kelancaran dan keamanan pelaksanaan sidang paripurna.

Tim gabungan itu nantinya akan ditempatkan di berbagai titik lokasi.

Menurutnya pengamanan ini sebanding dengan jumlah massa yang diperkirakan akan hadir hari ini.

Berdasarkan surat yang diterima dari pihak kepolisian, ada sekitar 700 orang dari pihak pro yang akan hadir kali ini.

Sementara untuk pihak kontra sendiri akan hadir berkisar 1.000 hingga 2.000 orang.

Baca: Ricuh di DPRD Pati, Koordinator AMPB Dikeroyok Pendukung Sudewo hingga Sebabkan Luka-luka

Polisi berharap apa pun hasil rapat nantinya bisa diterima warga Pati dengan baik tanpa perlu adanya kerusuhan seperti unjuk rasa pada 13 Agustus yang lalu.

Sebagai informasi, demonstrasi Pati pada 13 Agustus lalu diwarnai dengan aksi kericuhan.

Massa dilaporkan melempar botol mineral ke arah gerbong bupati dan berusaha menerobos masuk.

Bahkan saat Bupati Sudewo turun untuk menemui massa ia dilempari menggunakan sendal oleh pendemo.

Sejumlah demonstran juga turut mengguncang gerbang yang dijaga ketat oleh personel Brimob dari dalam.

Saat situasi kian memanas, aparat turut mengerahkan mobil water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

Asap gas air mata itu membuat kerumunan terjebak dan kesulitan mencari jalan keluar.

Kejadian paling parah adalah saat seorang wartawan dilaporkan sampai meninggal dunia akbibat sesak napas dan lemas usai terpapar gas air mata saat meliput aksi demo.

Adapun unjuk rasa besar-besaran yang diikuti oleh 100.000 orang terjadi buntut kebijakan kontroversi Bupati Pati Sudewo yang disebut-sebut menyengsarakan rakyat.

Bupati Sudewo diketahui sempat membuat kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen yang dinilai merugikan warga.

Selain itu masyarakat juga diliputi kemarahan setelah melihat cara Bupati Sudewo merespons kritik dan aspirasa warga yang seolah tak mau salah.

Ia dinilai arogan, menantang, bahkan merendahkan pihak yang berbeda pendapat.

(Tribun-Video.com/Tribunjateng.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul H-1 Paripurna Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati, Begini Situasi Terkini di Gedung DPRD