Rabu, 29 Oktober 2025

Analis Ekonomi Politik Pesimis KPK Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Whoosh | ON FOCUS

Selasa, 28 Oktober 2025 20:04 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh belakangan menjadi polemik imbas beban utang yang mencapai Rp116 triliun.

Terlebih Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Kemudian muncul juga dugaan adanya penggelembungan anggaran (mark up) yang terjadi dalam proyek kereta cepat Whoosh ini.

Terbaru pada Senin (27/10/2025), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah memulai penyelidikan terkait dugaan mark up dalam proyek Whoosh.

Walau baru dikonfirmasi kemarin, namun Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan penyelidikan dugaan korupsi pada proyek Whoosh sudah dilakukan sejak awal 2025.

Pernyataan KPK tersebut menjadi sorotan karena statement tersebut keluar di tengah sorotan dugaan korupsi proyek Whoosh yang disuarakan sejumlah pihak termasuk dari Mantan Menkopolhukam Mahfud MD.

Analis Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy pesimis KPK dapat menyelesaikan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh. 

"Enggak saya gak percaya (KPK), belibetnya banyak, belibet banyak pihak. Nama-namanya terbatas, segelintir, mungkin hanya 10 tangan, tapi belibetnya banyak sekali, misalnya pada BUMN coba lihat," kata Ichsanuddin Noorsy dalam program On Focus Tribunnews, Selasa (28/10/2025). 

Ia bahkan menyebut proyek Whoosh merupakan proyek bancakan dan menantang pemerintah membuka kontrak proyek Whoosh dengan China ke publik.

"Pertama buka dulu perjanjiannya dengan China biar publik tahu, berani gak pemerintah?" ungkap Ichsanuddin Noorsy.

Saksikan wawancara lengkapnya hanya di Kanal YouTube Tribunnews!

Editor: Srihandriatmo Malau
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved