Apa Itu 'Tembok Drone' NATO yang Dinilai Menteri Pertahanan Jerman Tak Akan Menghentikan Rusia?

TRIBUN-VIDEO.COM - Negara-negara Eropa anggota NATO tengah mengusulkan pembangunan sistem pertahanan udara yang disebut “Tembok Drone”.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pelanggaran wilayah udara oleh Rusia selama perang Ukraina berlangsung.

Namun, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menilai proyek itu terlalu ambisius.

Dalam wawancara dengan The Times of London, Kamis (23/10/2025), ia menyebut inisiatif tersebut tidak akan cukup kuat untuk menahan ancaman Rusia.

Menurut Pistorius, teknologi drone berkembang cepat, sementara sistem pertahanan yang diusulkan belum mampu mengantisipasi serangan masif.

Baca: Hacker Rusia Umbar Rahasia Militer Inggris di Dark Web, Perang Hibrida Rusia ke NATO Makin Gencar

Baca: NATO Uji Alat Komunikasi untuk Misi Rahasia di Laut Baltik, Persiapan Perang Besar Lawan Rusia?

Ia menegaskan, membangun dinding pertahanan drone tidak akan semudah yang dibayangkan.

Selama perang di Ukraina, Rusia kerap menggunakan drone murah, termasuk model Geranium atau Shahed buatan Iran, untuk menyerang berbagai titik di Eropa Timur.

Drone tersebut bahkan dilaporkan sempat melintasi wilayah Polandia pada pertengahan September lalu.

Kekhawatiran utama NATO adalah kemungkinan Rusia meluncurkan serangan dengan ribuan drone secara bersamaan.

Langkah itu akan sulit dihadang tanpa biaya besar, karena rudal pencegat bernilai jutaan dolar.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Tembok Drone NATO yang Disebut Menteri Pertahanan Jerman Tak Akan Menghentikan Rusia?

#nato #rusia #jerman #tembokdrone #perangUkraina #perangEropa #droneMiliter #teknologiMiliter #pertahananNATO #konflikRusiaNATO #keamananEropa #seranganUdara #perangModern #militerJerman #politikGlobal #geopolitik #beritaDunia #aliansiBarat #perangTeknologi #ukraina