Gencatan Senjata Runtuh! Israel Bombardir Gaza, Ben Gvir Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan Damai Trump

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM- Gencatan senjata di Jalur Gaza kembali dinodai Israel dengan gempuran serangan mematikan pada akhir pekan lalu.

Serangan berdarah itu dilakukan seusai Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan damai yang diberlakukan di bawah rencana perdamaian 20 poin Presiden AS Donald Trump pada Jumat (10/10).

Dilansir dari Tribunnews.com, serangan itu diserukan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir.

“Keyakinan bahwa Hamas akan mematuhi kesepakatan adalah keliru dan berbahaya bagi keamanan nasional kita,” kata Ben Gvir dalam pernyataan resmi.

Baca: Jelang Pemilu, PM Netanyahu Ingin Normalisasi Hubungan dengan Indonesia, Sebut Jadi Keberhasilan

“Organisasi ini harus dihancurkan sepenuhnya, dan semakin cepat semakin baik.” sambungnya.

Menurut Ben Gvir, meyakini Hamas seutuhnya mematuhi kesepakatan adalah keliru dan berbahaya bagi keamanan nasional Israel.

Atas hal itu, Ben Gvir menyerukan pasukannya segera menghabisi Hamas.

Hal senada disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (20/10).

PM Netanyahu justru membanggakan aksi militernya yang menggempur Jalur Gaza dengan total 153 ton bom selama akhir pekan.

Baca: Hamas Serahkan Jenazah Tentara Israel Sersan Mayor Tal Haimi, 15 Sandera Lain Masih di Gaza

Padahal saat itu gencatan senjata dengan Hamas masih berlangsung.

Netanyahu menekankan, pasukan Israel tetap melakukan operasi intensif di Gaza sebagai bentuk “pembelaan diri”.

Ia juga menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan lantaran telat mengembalikan jenazah Israel dalam waktu 72 jam.

Hamas mengaku membutuhkan waktu dan peralatan khusus untuk mengevakuasi sisa jenazah dari reruntuhan Gaza.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gencatan Senjata Berdarah: Israel Kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan Damai Trump