Israel Bentengi Garis Kuning Gaza, Siaga Serangan Hamas & Tunggu Restu Trump untuk Operasi Besar

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Militer Israel atau IDF dilaporkan memperkuat posisi pertahanannya di Jalur Gaza.

Dengan membentuk batas baru yang disebut “garis kuning, " sebagai langkah menghadapi potensi serangan dari kelompok Hamas.

Langkah ini dilakukan setelah pasukan IDF diserang di Rafah pada Minggu (19/10/2025).

Militer Israel meyakini, serangan serupa akan terus berulang di wilayah Gaza yang kini dikendalikan pasukannya.

Baca: Israel Mulai Serang Rafah buntut 2 Tentaranya Tewas, Ben-Gvir Serukan Dimulainya Pertempuran Penuh

Terutama di area antara pagar perbatasan lama dan garis kuning baru yang menjadi batas mundur Israel.

Meski sebagian besar wilayah telah diratakan, IDF menduga terowongan Hamas masih aktif di bawah reruntuhan.

Dalam dua insiden terbaru di Khan Yunis dan Rafah, pasukan Israel sempat terlibat baku tembak dengan kelompok Hamas yang terjebak di dalam jaringan terowongan tersebut.

Menurut laporan, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memerintahkan pembuatan garis pemisah tersebut.

Baca: Emosi Prabowo Meledak seusai Rp 13,2 Triliun Kasus CPO Diserahkan Kejaksaan: Kejam! Tak Manusiawi

Agar terlihat jelas di lapangan, meskipun peta resminya belum dipublikasikan.

Jika negosiasi tahap kedua gencatan senjata gagal, garis kuning itu berpotensi menjadi batas permanen Israel di Gaza.

Sementara itu, sumber militer Israel menyebut bahwa setiap operasi besar di sepanjang garis kuning harus menunggu persetujuan Presiden AS Donald Trump.

Yang masih memantau ketegangan antara Israel dan Hamas pascagencatan senjata.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Ynetnews dengan judul IDF fortifies ‘yellow line’ positions against Hamas tunnel threat as Gaza cease-fire strains