Produk SUV Dianggap Paling Laku Lexus Kembangkan SUV dalam Konsep LF 1

Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUN-VIDEO.COM - Sebagai produsen mobil mewah dari negeri Sakura, Lexus tak mau kehilangan pelanggan setianya, terutama di kalangan pencinta mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV).

General Manager (GM) Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja menyatakan, saat ini mobil jenis SUV menjadi tulang punggung penjualan produk Lexus, khususnya di Indonesia.

Hal tersebut dinyatakannya saat jumpa pers di booth Lexus dalam acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, gedung ICE, BSD, Tangerang, Banten, Senin (22/7/2019).

Oleh sebab itu, Lexus mengembangkan jenis SUV dalam konsep mobil bernama LF-1 untuk terus memelihara pelanggan setia sekaligus menjaring pelanggan baru di kelas SUV Premium.

Spesifikasi LF-1

Desain bodi mobil konsep tersebut disebut dengan Molten Katana, yaitu menyerupai lelehan logam pedang Samurai khas Jepang, Katana.

Mobil SUV tersebut juga menggunakan sistem desain yang digunakan super car, yaitu low center of gravity.

"Luarnya didesain seperti mobil yang tangguh, besar. Tapi feeling menyetirnya akan dibuat seperti super car, karena didesain dengan low center of gravity. Itu hal yang sulit, saya rasa tidak banyak mobil yang seperti itu," kata Adrian Tirtadjaja.

Sun roof dibuat memanjang, untuk memanjakan pengguna mobil menikmati mata hari terbit, terbenam, maupun menikmatik bintang-bintang dari dalam mobil.

Mobil tersebut juga sudah tidak menggunakan kaca spion pada umumnya yang terletak di samping luar kiri dan kanan mobil, tetapi menggunakan spion digital yang terletak di sebelah petunjuk RPM.

Teknologi LF-1

Mobil konsep tersebut juga menggunakan engine yang mengkolaborasiakan bahan bakar, yaitu bensin dan battery.

Menurut Adrian, para pelanggan Lexus pada umumnya tidak mempedulikan apa mesinnya.

Bagi mereka, jangan sampai menyulitkan, khususnya bila berbahan bakar listrik dengan penggunaan battery.

"Pengguna Lexus tidak pernah mempermasalahkan mesinnya apa? Mereka hanya berpikir kalau pakai battery terus habis dan tidak ada pengisiannya, itu merepotkan. Jadi kita kombinasikan di mobil ini (konsep LF-1)," jelas Adrian.

LF-1 juga dilengkapi dengan teknologi artificial intelligent.

Jadi semua kegiatan pengguna yang terdigitalisasi melalui smartphone bisa terekam dalam memori digital mobil konsept tersebut.

Mobil tersebut akan menggunakan data digital pengguna untuk melakukan penyesuaian pelayanan secara otomatis.

Selain itu, mobil tersebut juga merekam kebiasaan penggunanya secara manual untuk melakukan penyesuaian secara otomatis.

"Jadi mobil ini akan mencatat semua kebiasaan pengguna, misalnya penggunaan pagi hari biasanya jam berapa. Bila sudah tercatat, maka mobil akan menyesuaikan. Jadi udah ngga jaman tuh naik mobil kepanasan, dia akan langsung dingin ketika pengendaranya masuk ke mobil. Itu lah artificial intelligent yang kita gunakan," kata Adrian.

Teknologi Autonomous Driving juga kita digunakan, namun tidak sepenuhnya.

Adrian menjelaskan, Lexus mengkolaborasikan teknologi tersebut dengan mengemudi manual.

"Yang dinamakan autonomous driving itu, mobil jalan secara otomoatis, tanpa pengemudi pun dia bisa jalan. Tapi kami menghargai penggunanya, kita namakan itu beyond autonomous driving. Jadi mobil bisa jalan sendiri, tetapi pengguna harus tetap berada di dalam mobil," tambah Adrian.

Adrian mengakui, mobil tersebut masih menjadi konsep dan belum tentu secara keseluruhan dalam konsep tersebut dieksekusi menjadi mobil siap pakai.

Biasanya dalam jarak sepuluh tahun, baru bisa dieksekusi dan dilakukan penyesuaian.

"Nanti kalau memang memungkinkan untuk dieskekusi secara menyeluruh dari konsep tersebut, ya pasti kami akan launching. Tapi kalau tidak keseluruhan, ya mungkin konsep bodinya saja, atau teknologinya saja, nanti kita lihat. Tapi yang pasti, mobil konsep ini akan menjadi cerminan mobil SUV Lexus di masa depan," tutup Adrian.(*)