Live Update
Diplomasi Gagal Total, Menteri Israel Smotrich Tegas Tolak Kesepakatan Gaza dan Negara Palestina
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM- Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza mendapat penentangan dari menteri ekstremis zionis sayap kanan.
Dalam hal ini tak disetujui oleh Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menyebut bahawa partainya yang bertolak kanan jauh Zionisme Religius, tidak mau menyerahkan suara mereka untuk mendukung kesepakatan gencatan senjata Gaza, Kamis (9/10/2025).
Smotrich dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa Israel harus terus berperang di Gaza.
"Merupakan tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa ini bukan, amit-amit, kesepakatan 'sandera sebagai imbalan penghentian perang,' seperti yang dipikirkan dan dibanggakan Hamas," tegas Smotrich, seraya berargumen bahwa segera setelah para sandera dipulangkan, Israel harus "terus berjuang sekuat tenaga untuk pemberantasan Hamas yang sesungguhnya dan demiliterisasi Gaza yang sesungguhnya sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel."
Smotrich juga tak menyetuji prinsip utama dari rencana 20 poin Trump yakni proses politik untuk membentuk negara Palestina dan mengamankan Gaza.
Baca: Relawan Jokowi PD Roy Suryo Cs Bakal Jadi Tersangka Kasus Ijazah: Nggak Lama, Bulan Ini!
"Merupakan kewajiban besar untuk memastikan kita tidak kembali ke jalur Oslo, amit-amit, dan kita tidak menyerahkan keamanan kita ke tangan pihak asing," tegasnya, seraya membanggakan bahwa penentangannya terhadap kesepakatan-kesepakatan sebelumnya "menghasilkan kemajuan dalam pendudukan Gaza dan penerapan tekanan militer yang melumpuhkan Hamas."
Tak hanya itu pada pekan lalu Smotrich juga disebut telah mengecam rencana Trump sebagai kegagalan diplomatik yang besar dan telah menetapkan garis merah partainya pada kesepakatan tersebut.
Selain itu, Smotrich juga menuntut agar tidak ada peran sama sekali bagi Otoritas Palestina dalam memerintah Jalur Gaza, sekalipun tidak langsung dan menyebut sama saja dengan mengakui negara Palestina.
Dimana diketahui perjanjian ini bertujuan untuk membebaskan sejumlah sandera dengan pertukaran tahanan Palestina serta menghentikan perang di Gaza.
Sebagai informasi pejabat tinggi Hamas mengungkap bahwa Israel akan membebaskan hampir 2.000 tahanan keamanan Palestina dengan imbalan sekitar 20 sandera hidup sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Jumlah tersebut diantaranya 50 narapidana yang dihukum seumur hidup dan 1.700 sisanya ditahan sejak perang pecah.
(Tribun-Video.com/timesofisrael.com)
Reporter: Linda Pancaningrum
Video Production: Rifqi Khusain
Sumber: Sumber Lain
Tribunnews Update
Yaman Serukan "Peringatan Keras" ke Israel atas Pelanggaran Gencatan & Serangan Lanjutan di Gaza
6 hari lalu
Tribunnews Update
Rangkuman Konflik Timur Tengah: Aktivitas Israel Bisa Buat Al-Aqsa Roboh, AS Pakai Drone di Gaza
7 hari lalu
Tribunnews Update
Blak-blakan, 4 Kelompok Milisi Gaza yang Didukung Israel Bersatu Singkirkan Hamas dari Kekuasaan
7 hari lalu
Tribunnews Update
Militer AS Disebut Mulai Terbangkan Drone Pengintai di Gaza dengan Dalih Awasi Gencatan Senjata
7 hari lalu
Tribunnews Update
Israel Makin Gencar Buat Terowongan Bawah Tanah, Masjid Al Aqsa di Yerusalem Terancam Roboh
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.